ikut sharing buat ibu iva...
kebetulan saya bekerja di penggemukan sapi potong di lampung....
untuk sapi lokal rasanya sulit untuk digemukan secara intensif atau
feelot. sapi lokal ADG(pertambahan bobot badan per hari) sulit
mencapai 1.2 kg apalagi dengan pakan yang seadanya(hijauan melulu.
Sedangkan sapi import(perusahhan saya import bakalan dari Aussie) ADG
nya mencapai 1.75 kg untuk pemeliharaan 80 hari. Ini bisa di capai
dengan ransum yuang terdiri dari berbagai canpuran bahan baku baik
lokal maupun impor. Betul kata fanny sapi lokal jualnya secara
jogrokan,sedang sapi impor secara kg berat hidup. kalo ibu mau
gemukkan sapi lokal coba gunakan bakalan sapi bali umuir 2 tahun ke
atas...ADGnya lumayan baik.
thaks...ILUNG
--- In agromania@yahoogroups.com, fany fany <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

********************************************
Milis ini disponsori juga oleh Penerbit Boki Cipta Media
Penerbit buku best seller dan kontroversial:
“Janji & Komitmen SBY-JK Ternyata Hanya Angin?”
Lihat dan dapatkan bukunya di: http://janjisbyjk.blogspot.com/
Buruan sebelum kehabisan!!
Simak  testimoni dari : Musdah Mulia, Sys NS, Usman Hamid,
Ratna Sarumpaet, Farhat Abbas, Ratih Sanggarwati
Wimar Witoelar, dan tokoh terkenal Indonesia lainnya.
********************************************

> Dear Iva,
>   Maaf interupsi, jika diijinkan saya mau ikut sumbang saran.
>   Saya punya usaha penggemukan sapi di Wonogiri dan hasilnya tidak
seperti yg teman anda bilang (3 juta ditawar 5 juta). Hitungan tsb
terlalu muluk menurut pengalaman saya selama mempunyai usaha ini.
>   Saya dan rekan kerja saya setidaknya telah mengalami pahit manis
getir usaha ini selama beberapa tahun.
>
>   Secara garis besar dan dasar yang perlu anda cermati ketika mulai
terjun ke dalam bisnis ini adalah:
>   1. Jenis sapi apa yang akan digemukkan
>   2. Berapa usia sapi ketika mulai digemukkan
>   3. Faktor2 ketersediaan pangan dan treatment sipemelihara
>   4. Risk dan cost yang harus ditanggung ketika sapi sakit atau
harga jatuh dipasaran.
>   5. Level market/pasar sasaran sapi setelah digemukan.
>   Mengapa saya sebut point2 diatas tadi?
>   karena:
>   Point 1: Secara general, di pulau Jawa yg paling umum jenis sapi
itu terdiri dari beberapa jenis: Ongole (sapi Jawa), PO (Peranakan
Ongole), Limousine (sapi bule), Brahman (sapi India) dan simetal (sapi
silangan dengan sapi australia).
>   Beda jenis sapi beda pula tingkat dan kecepatan pertumbuhannya.
>
>   Point 2: Usia bibit sapi juga sangat mempengaruhi lamanya waktu
penggemukan. Menilik dari harga yg teman anda sebutkan (3 juta) jika
ditilik dri harga bibit pasar hewan biasanya sapi tsb masih berbentuk
pedet (anak sapi) berusia kurang dari 1 tahun.
>   Idealnya bila memulai usaha penggemukan sapi, saya sarankan
memulai dari usia bibit sapi yang sudah lebih dari 1-2 tahun karena
lebih cepat gemuk dan kesehatan tidak rentan dibanding dengan pedet
(butuh waktu lebih lama untuk gemuk karena masih dalam masa
pertumbuhan dan rontok bulu)
>
>   Point 3: Treatment dan pakan akan mempengaruhi tingkat
kemaksimalan penggemukan sapi itu sendiri. Menggemukan sapi tidak
sesederhana seperti yg dipikirkan kebanyakan orang secara umum.
Diperlukan pakan2 khusus dan obat2an penunjang (cost bagi anda) untuk
penggemukan dan maintenance.
>   Jika hanya bergantung pada pakan ruminasia/pakan hijau saja tidak
akan mencapai apa yg anda harapkan.
>
>   point 4: Cost yang harus anda pikirkan ketika menanam modal dalam
usaha ini: pakan ruminasia dan pakan khusus, maintenance (obat2an),
kandang dan treatment si pemelihara. Risk yang harus anda
pertimbangkan: ketika sapi sakit dimana tidak bisa disembuhkan karena
penyakit atau cacat, salah pemilihan bibit, dan harga jatuh di pasaran.
>   Harga sapi hidup setelah penggemukan amat fluktuatif. Saya beri
contoh: ketika lebaran haji/hari raya qurban harga sapi setelah gemuk
amat baik, tetapi ketika paceklik di desa biasanya harga sapi gemuk
jatuh di pasar hewan.
>   Bila sasaran anda adalah menjualnya dalam kilogram (daging) ke
RPH, maka yang harus anda waspadai adalah sistem payment para pedagang
dan pemilik RPH yang rata2 dihutang dulu (tidak bayar cash).
>
>   Point 5: point ini berhubungan dengan point 4 diatas..anda mau
jual ke pasar hewan atau mau jual ke RPH masing2 ada risk dan benefitnya.
>   Juga jenis sapi sangat mempengaruhi level market dan harga jualnya.
>
>   Saran saya yang lain: Sebelum anda mulai melangkah di bisnis ini,
pastikan anda mempunyai cukup pengetahuan mengenai sapi dan proses
penggemukkannya. Ini bisa anda dapatkan dengan mudah dengan membaca
buku2 tentang penggemukkan sapi (ada di toko buku Gramedia).
>
>   Salam,
>   fany
>
>
> Iva Yahoo Sg <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           dear mr_byu,
> mohon informasinya mengenai usaha penggemukan sapi potong ini.
> teman saya ngajakin invest di bidang ini, katanya utk supply RPH
> modal per sapi muda 3juta dalam 3 bulan dihargai 5 juta, kok
kayaknya menjanjikan... apakah benar begitu prospeknya?
> mohon pencerahannya mengenai the do and the don't di bisnis ini.
>
> terima kasih atas sharingnya.
> salam,
> iva surabaya
> 0888 303 6xxx
>
> ----- Original Message -----
> From: mr_byu2001
> To: agromania@yahoogroups.com
> Sent: Friday, January 04, 2008 11:17 AM
> Subject: [agromania] Penggemukan Sapi Potong
>
> Salam,....
> Kepada rekan-rekan, mohon dapat diberikan Info kepada saya tentang
> cara Penggemukan Sapi Potong, Penjual Konsentrat dan Bossdext atau
> makan tambahan untuk Sapi potong yang dapat saya peroleh di Jakarta
> atau Tasikmalaya. Terimakasih
>
> **************************************************
> BERGABUNGLAH dengan Agromania Business Club (ABC)!
> Lihat penjelasan lengkapnya di:
>
> http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/
>
> SEKRETARIAT:
> Jl. Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510
> Email: [EMAIL PROTECTED], SMS: 0811 18 59 29
> **************************************************
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>  Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke