Silahkan mencari di google dengan kata kunci "Lemna minor", atau sebagai 
starting point bisa ke: http://en.wikipedia.org/wiki/Duckweed dan lihat 
gambar yang Lemna minor. Kelihatannya sih genus ini yang banyak di 
sawah2 kita.

Untuk skala besar di negara orang lain sih sudah dikembangkan pak, baik 
  segar, dikeringkan atau ekstrak protein. Salah satu keunggulannya, 
pada lingkungan yang tepat, duckweed mampu tumbuh sampai 2x beratnya 
dalam satu hari. Luar biasa memang.

Untuk pak Wisanggeni, duckweed di klaim memiliki fungsi sebagai 
penanganan limbah, dia mampu mengikat nitrogen, fosfor, sulfur juga 
material logam berat seperti zinc, mangan, arsen dsb dalam air.. tentu 
dalam konsentrasi tertentu.
Di luaran, memang yang banyak dilakukan itu duckweed di integrasi dengan 
ikan. Air limbah dipakai sebagai media tumbuh duckweed, setelah 
duckweednya gemuk kemudian diberikan pada ikan. Biasanya dengan ikan 
nila/tilapia, karena si nila ini hobi banget sama duckweed.
Untuk pengiriman, kami ndak berani kirim sejauh itu, dan alangkah lebih 
baik, seperti saran pak Soebekti, pak Wisanggeni mencari dulu di sawah2 
atau mata air sekitaran lokasi bapak. Petunjuknya, duckweed suka 
keteduhan, tidak berangin dan air yang diam.
Gambar dalam alamat diatas mudah2an membantu. Semoga sukses pak.

Rgds,
mang Layang
http://manglayang.blogsome.com

Soebekti Soebekti wrote:
> 
> 
> Mas Wisanggeni, yang punya duckweed mang Layang, tapi saya rasa banyak 
> terdapat disawah2 sekitar tempat anda. Barangnya hijau kecil2, ( kalau 
> dilihat fotonya bulat panjang seperti kapsul obat ??). Dia akan 
> berkembang biak sendiri dan ngasi ke kolamnya sesecukupnya. Saya sendiri 
> baru lihat fotonya. Untuk skala besar rasanya kurang efisien.
> Terimakasih.
> 
> wisanggeni kusuma <[EMAIL PROTECTED] 
> <mailto:wisanggeni.kusuma%40yahoo.com>> wrote:
> saya di jawa timur...tepatnya tulungagung.
> apakah kira kira pengiriman sejauh ini enggak mematikan duckweed nya ya?
> 

Kirim email ke