terima kasih sarannya...!! saya harus mencobanya...!!! 
kebetulan tanah saya itu sekitar 10 KM dari puncak Gunung Pangrango..! 


----- Original Message ----
From: informasi kita <[EMAIL PROTECTED]>
To: agromania@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 20, 2007 8:56:28 AM
Subject: [agromania] Respond Email Bp. Asep Sapturi Soal Potensi Lahan









  


    
            Tanggal:  Thu, 19 Apr 2007 22:20:20 +0700 (ICT)

Dari:   "ramada agus" <agusramadas@ yahoo.co. id>

   

  Menarik sekali mendengar potensi lahan yang dimiliki oleh Bp. Asep Sapturi di 
Sukabumi, luas 200 m2 namun dengan kontur tanah yang berundak seperti 
terasering sawah di Bali. Dalam hal ini Saya mencoba mencari beberapa referensi 
terkait jenis tanaman yang umumnya biasa dibudidayakan pada potensi lahan yang 
dimiliki oleh pak Asep. Namun terpenting adalah patut diperhatikan mengenai 
ketersediaan sumber air di lokasi lahan yang dimiliki oleh pak Asep tersebut. 
Sebab walau bagaimanapun ketersediaan sumber air tentunya akan sangat 
menentukan keberhasilan budidaya tanaman yang akan dilakukan oleh pak Asep.

   

  Ada beberapa kelebihan yang sebenarnya dimiliki oleh pak Asep dengan kontur 
tanah yang demikian, informasi ini Saya dapatkan dari www.idepfoundation. org, 
di negara-negara lain bahkan terasering sengaja dibuat untuk menciptakan 
kondisi tanah yang sangat produktif. Di mana untuk mencegah erosi ataupun 
longsor, biasanya dibuat dinding bebatuan ataupun tanah liat untuk menjaga 
tanah tetap dalam posisinya. Terasing yang tertata akan menjadikan mulsa dan 
kompos dapat tertahan serta membantu menahan lebih banyak air. Olehkarenanya 
pinggiran terasering dibuat lebih tinggi.

   

  Bila ketersediaan sumber air mencukupi, tanaman sayuran dapat menjadi pilihan 
bagi pak Asep untuk menjadikan lahan tanah menjadi lebih produktif. Saya tidak 
tahu berapa ketinggian lahan pak Asep serta seberapa banyak jumlah tanaman 
jeruk nipis yang dimiliki pak Asep saat ini, namun bila tidak terlalu banyak 
maka akan sangat bermanfaat untuk melindungi kebun dari angin kencang, 
menyediakan tanaman bagi manusia dan hewan serta bahan mulsa dan kompos.

   

  Dengan luas lahan yang ada di mana pak Asep menginginkan dapat produktif 
terus menerus. Ada beberapa tips yang mungkin Saya dapat sampaikan di mana 
hendaknya jangan menanam jenis sayuran yang sama pada 1 kali periode tanam. 
Tanamlah jenis sayuran yang berbeda sehingga pertumbuhan dan waktu panennya 
akan berbeda-beda pula. Sebuah teknik yang baik untuk merencanakan produksi 
pangan secara terus menerus adalah dengan membuat kalender pangan: Buatlah 
Daftar Sayuran yang ingin ditanam, tuliskan kapan masa tanam dan waktu 
panennya, tulis pula nama bulan waktu tanam dan nama bulan rencana waktu panen. 
Bila ada bulan yang tidak ada hasil panen, maka patut dipikirkan jenis tanaman 
lain yang bisa ditanam dan teknik-teknis untuk meningkatkan hasil panen serta 
menambah waktu masa panen menjadi lebih lama. 

   

  Telah banyak diketemukan teknologi untuk meningkatkan produktivitas hasil 
panen, salah satunya adalah teknologi Bio Fob yang diketemukan oleh Dr. Ir. 
Mesak Tombe dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. Berikut 
contoh-contoh kombinasi sayuran yang umumnya diterapkan:

   

    

   Jagung, Labu dan Buncis.   

   Tomat, Bawang Putih dan Kemangi.   

   Lombok dan Tomat   

   Kubis, Bawang dan Tomat.   

   Wortel, Bawang, Kubis dan Selada.   

   Mentimun, Buncis dan Kacang Polong.   

   Ubi Jalar dan Talas.

  

  Tanaman membutuhkan kotoran ternak sebagai makanannya. Maka akan jauh lebih 
baik bila ketersediaan rumput di sekitar wilayah mencukupi, pemeliharaan hewan 
ternak seperti domba ataupun kambing dalam skala kecil 3 – 5 ekor sangatlah 
baik untuk dapat dilakukan. Disamping itu, produk sayuran organik memiliki 
harga jual yang lebih tinggi dipasaran. Berikut adalah sebuah artikel menarik 
dari Kompas yang dapat menjadi semangat buat pak Asep:

   

  Lahan di Lereng Merapi Jadi Percontohan Terasering 

   

  Boyolali, Kompas - Penyadaran terhadap petani di lereng Gunung Merapi dan 
Merbabu akan pentingnya pengolahan lahan pertanian miring dengan menggunakan 
sistem terasering diupayakan Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan membuat 
demonstrasi plot (demplot) percontohan seluas 10 hektar. Upaya ini terus 
dilakukan untuk menekan erosi di lereng Merapi dan Merbabu. 

   

  Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Boyolali Bagoes Soedjadi, 
Kamis (24/8), mengemukakan, Pemkab Boyolali tengah merintis pembuatan demplot 
percontohan pengolahan tanah terasering seluas 10 hektar di Desa Tarubatang dan 
Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali. 

   

  Di sana akan ditanami beberapa jenis tanaman sayuran dan tembakau yang memang 
menjadi komoditas yang biasa ditanam petani setempat. "Di demplot itu nantinya 
juga diselenggarakan sekolah lapang bagi petani dan pemuda setempat sehingga 
mereka bisa belajar mengolah tanah yang benar serta belajar mencintai 
lingkungan," kata Bagoes. 

   

  Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas, 23/8), kerugian akibat erosi lereng 
Merapi-Merbabu diperkirakan sedikitnya mencapai Rp 1,46 triliun per tahun. 
Tidak hanya itu, sistem pengolahan lahan pertanian yang tidak menggunakan pola 
terasering juga mengakibatkan 17,5 miliar liter air terbuang percuma per tahun. 

   

  Sosialisasi yang dilakukan pihaknya selama ini lewat penyuluhan ternyata 
kurang efektif. Ini karena ada kendala kultur bercocok tanam masyarakat 
setempat yang tidak terbiasa membuat terasering. Mereka selama puluhan tahun 
sudah telanjur terbiasa menggarap lahan pertanian sejajar dengan kemiringan 
lereng Merapi-Merbabu. 

   

  Sulitnya mengajak petani untuk membuat terasering diakui Penyuluh Pertanian 
Kecamatan Selo Hariyono yang ditemui secara terpisah. Meski sudah pernah dibuat 
program terasering yang sebagian dananya didukung pemerintah, ternyata setelah 
program selesai, petani justru membongkar terasering itu dan kembali menggarap 
tanah secara sejajar dengan kemiringan lereng. 

   

  "Petani beralasan, lahan yang ditanami menjadi lebih sempit jika digarap 
dengan sistem terasering," ujar Hariyono. Padahal mereka juga sudah diberi 
pengertian bahwa dengan pola yang mereka terapkan saat ini justru 
pengeluarannya lebih besar. (why) 

    

  Salam Bertani Sehat.

   

   

  Agus Ramada Setiadi

   



------------ --------- --------- ---

Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!



[Non-text portions of this message have been removed]





    
  

    
    




<!--

#ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;}
#ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}
#ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, 
sans-serif;}
#ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
#ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}
#ygrp-text{
font-family:Georgia;
}
#ygrp-text p{
margin:0 0 1em 0;}
#ygrp-tpmsgs{
font-family:Arial;
clear:both;}
#ygrp-vitnav{
padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;}
#ygrp-vitnav a{
padding:0 1px;}
#ygrp-actbar{
clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;}
#ygrp-actbar .left{
float:left;white-space:nowrap;}
.bld{font-weight:bold;}
#ygrp-grft{
font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;}
#ygrp-ft{
font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666;
padding:5px 0;
}
#ygrp-mlmsg #logo{
padding-bottom:10px;}

#ygrp-vital{
background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;}
#ygrp-vital #vithd{
font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;}
#ygrp-vital ul{
padding:0;margin:2px 0;}
#ygrp-vital ul li{
list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee;
}
#ygrp-vital ul li .ct{
font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;}
#ygrp-vital ul li .cat{
font-weight:bold;}
#ygrp-vital a {
text-decoration:none;}

#ygrp-vital a:hover{
text-decoration:underline;}

#ygrp-sponsor #hd{
color:#999;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov{
padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;}
#ygrp-sponsor #ov ul{
padding:0 0 0 8px;margin:0;}
#ygrp-sponsor #ov li{
list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;}
#ygrp-sponsor #ov li a{
text-decoration:none;font-size:130%;}
#ygrp-sponsor #nc {
background-color:#eee;margin-bottom:20px;padding:0 8px;}
#ygrp-sponsor .ad{
padding:8px 0;}
#ygrp-sponsor .ad #hd1{
font-family:Arial;font-weight:bold;color:#628c2a;font-size:100%;line-height:122%;}
#ygrp-sponsor .ad a{
text-decoration:none;}
#ygrp-sponsor .ad a:hover{
text-decoration:underline;}
#ygrp-sponsor .ad p{
margin:0;}
o {font-size:0;}
.MsoNormal {
margin:0 0 0 0;}
#ygrp-text tt{
font-size:120%;}
blockquote{margin:0 0 0 4px;}
.replbq {margin:4;}
-->







__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



DAFTAR JADI ANGGOTA MILIS AGROMANIA:
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Posting Pesan: agromania@yahoogroups.com
Kontak Moderator: [EMAIL PROTECTED]
SMS Moderator: 0811-18-5929

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke