ini jan menarik tenan, lebih menarik dari filmnya YZ-vs-ME...jelas lebih produktif, tidak memalukan,..malah nambah seneng, sumringah....saya tertarik mas... gimana mengaksesnya...aku dah menghubungi [EMAIL PROTECTED] tapi gak nyaut tuh...
terima kasih ide dan gagasannya salam selamat tahun baru, selamat natal, selamat hari raya, selamat segalanya --- ZainuL <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > "Meskipun kita pada posisi yang benar, belum tentu > kita menang ketika mengghadapi pemerintah. Karena > 'kebatilan yang terorganisir bisa mengalahkan > kebenaran yang dilakukan secara sendiri" > > Kalimat diatas adalah cuplikan berita (dibawah ini) > tentang ternak belut yang dijadikan media membangun > solidaritas dan kesejahteraan bersama. Semangatnya > kuat untuk belajar bersama, semoga semangat itu > terus hidup di milis ini. Menarik sekali > beritanya..khusunya bagi kita yang beluters ini. > Hebatnya lagi, kegiatan itu juga di filmkan. Filmnya > berisi tentang: proses pertemuan antar kelompok, > terus tahapan pembuatan media hingga memasukan belut > dan komentar-komnetar peserta. Bagi teman-teman > BELUTER tidak ada salahnya melihat film ini sebagai > referensi tambahan. Kalo mau dapat filmnya murah aja > kok (karena ini bukan dikomersilkan). Cuma mengganti > dengan rokok mild 16 tiga bungkus aja, film akan > dikirim sampe tujuan oleh pak pos hehe..hee. > > NB: > Kalau mau juga saya kasih data base di laptop saya > tentang belut (file-file outlook milis beluter, file > ttg tips beternak belut, file ttg analisis usaha). > Dan juga kalo tidak keberatan saya tambah satu film > lagi ttg perjuangan perempuan di punggung gunung > yang membangun paguyuban. Tapi...ada tapinya > lho..kalo yang mau tambahan info ini, format CD > filmnya bukan lagi VCD, tapi data biasa. Terserah > mau yang mana. Selebihnya kontak saya di: musyadad > [at] gmail [dot] com atau 085225021430 > > Salam > Musyadad > > ___________________________________________________________________ > > Dengan Belut Membangun Solidaritas > > > Konsep belajar dan bekerja bersama antar kelompok > diusung pula oleh organisasi rakyat yang lebih > besar, Serikat Rakyat Kediri Berdaulat, disingkat > SRKB. Organisasi ini merupakan penggabungan beberapa > kelompok yang ada di tingkat Kabupaten Kediri yang > mulai melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan > tujuan memperbanyak kawan dan jaringan. Gagasan SRKB > mempertemukan kelompok antar kawasan diharapkan akan > menumbuhkan usaha bersama, membangun jaringan > ekonomi antar kelompok dalam upaya mencukupi > kebutuhan hidup. > > > > Problem akses informasi tidak akan pernah terjawab > jika hanya mengandalkan diri sendiri atau berharap > kepada pemerintah. Salah satu cara yang paling mudah > adalah bertemu kawan dan belajar bersama. Dari > pertemuan-pertemuan itu akan banyak menyumbangkan > ide dan pengetahuan tanpa kita sadari. Misalnya, > bisa dari cerita kegagalan atau keberhasilan, dan > dari buku-buku yang 'diterjemahkan' secara > bersama-sama. > > Selain itu, harus ada isu generik yang mampu > mempertemukan kelompok-kelompok tersebut secara > kontinyu dan berkelanjutan. Isu perekat itu untuk > menyatukan keinginan bersama, sehingga ketika datang > mengunjungi kawan, ada satu dorongan yang memang > menjadi kebutuhan mereka. > > Saat ini, belut adalah salah satu contoh isu perekat > yang mampu membawa beberapa kelompok untuk datang > dan belajar. Ada sekitar enam kelompok dari beberapa > daerah yang mengaku tertarik dengan adanya > pembudidayaan belut yang dilakukan oleh Kismanto di > Kelompok Sumberejeki Dusun Nongkopait Desa Joho, > Semen Kediri. > > > > Enam Kelompok Belajar Bersama Di Nongkopait > > Kegiatan belajar bersama yang dilakukan pada tanggal > 26 Nopember 2006, tersebut dihadiri oleh Organisasi > Gempolpait Ingin Perubahan (OGIP) Jombang, Karang > Taruna Permadani Desa Bangunsari Kecamatan Mejayan > Caruban, Kelompok Tani Ringinbagus Kecamatan Puncu > Kediri, Setari Kediri, Organisasi Pemuda Ngembak > Etan (OPEN) Desa Gayam Mojoroto Kota Kediri. > > Forisa, Ketua Karang Taruna Bangunsari Kecamatan > Mejayan Kabupaten Caruban, menyatakan > ketertarikannya mengunjungi Kelompok Nongkopait > untuk belajar pembudidayaan Belut yang akan > dipraktekkan di kelompoknya. "Semangat kita > jauh-jauh datang kesini, untuk mencari sebanyak > mungkin referensi tentang pembudidayaan belut. > Kebetulan karang taruna kita baru saja mendapatkan > dana ADD sebesar 3,5 juta. Rencananya 1,5 juta untuk > kegiatan karang taruna seperti pelatihan, pertemuan > dan lain-lain. Sisanya, 2 juta untuk usaha ekonomi," > katanya. > > Sementara ini menurut Forisa, ada beberapa usulan > jenis usaha seperti beternak jangkrik, usaha stiker, > sablon, bertani jamur dan lain-lain. Namun, sebagian > besar anggota kelompok menyatakan tertarik > mengembangkan belut. Pertimbangannya, selain mudah > dan murah dalam hal perawatan, media > pembudidayaannya juga sangat mudah di dapat di > lingkungan sekitar, seperti tanah, kotoran sapi, > jerami, daun-daunan, dan pelepah pisang. "Medianya > bisa kita dapatkan dengan mudah di sekitar rumah > kita. Dan tidak begitu merepotkan dalam hal > perawatan," ujarnya. > > Lain lagi cerita Hermin, salah satu anggota kelompok > OGIP, yang langsung membuat media pembudidayaan > belut setelah tahu informasi dari teman. Namun > akhirnya, mengaku kebingungan untuk melakukan > langkah selanjutnya. "Informasi yang kami dapat > memang sangat minim, sehingga kami sempat > kebingungan. Kebetulan hari ini ada kelompok yang > juga belajar tentang belut. Jadi, kita bisa > sama-sama belajar dan tahu secara langsung cara-cara > dan proses pembudidayaannya. Moment ini sangat > bermanfaat bagi kelompok kami yang ternyata setelah > melihat langsung, apa yang kami lakukan kemarin > masih banyak kekurangan," ujarnya. > > OGIP berharap setelah ada budidaya belut, bisa > meningkatkan ekonomi anggota kelompok yang nantinya > secara pribadi akan mengembangkannya sendiri di > rumah. "Kegiatan belajar di Nongkopait ini bisa > menambah pengalaman, dan rencananya kelompok kita > nanti mau bikin kripik belut kalau sudah berhasil," > kata Hermin. > > > > SRKB Wadahi Keinginan Bersama > > SRKB sebagai organisasi bersama yang didalamnya ada > proses saling belajar diharapkan mampu menjawab > kendala yang dihadapi oleh masing-masing kelompok. > Hal ini muncul karena inisiatif semua kelompok yang > sadar bahwa sebagai kelompok seringkali menghadapi > permasalahan yang sulit dipecahkan. Keterbatasan > akses dan sempitnya informasi yang diterima, menjadi > kendala utama, sehingga dalam SRKB ini ditekankan > untuk bisa saling melengkapi. > > Edy Muhammad Ali, perwakilan dari Dusun Kletak Desa > Kanyoran Kecamatan Semen mengatakan, "Meskipun kita > pada posisi yang benar, belum tentu kita menang > ketika mengghadapi pemerintah. Karena 'kebatilan > yang terorganisir bisa mengalahkan kebenaran yang > dilakukan secara sendiri'. Makanya, untuk mencapai > kemenangan itu kita harus mengorganisir diri. Bila > kebaikan akan kalah dengan kejahatan yang kompak, > maka kita yang berada pada posisi yang benar harus > bersatu," tegasnya. > > Dari berbagai idealisme itu, minimal tujuan SRKB > yang konkrit saat ini adalah sebagai media belajar > bersama antar kelompok. Untuk saling mendukung usaha > pengembangan kelompok, seperti yang sudah dilakukan > oleh kelompok Sumberejeki Nongkopait dengan kelompok > Manyaran, Ngembak, Ringinbagus, Setari di Kediri, > dan kelompok lintas kabupaten yakni, Gempolpait > Jombang dan Mejayan Caruban. selengkapnya kunjungi > www.yamajo.or.id > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com