PENDAHULUAN

 Manggis, tanaman yang berasal dari kepulauan Malaya termasuk 
keluarga Guttiferae. 

Beberapa species membentuk buah yang dapat dimakan, tetapi tidak 
seenak buah manggis. 

Manggis dengan nama ilmiah Garcinia mangostona L. merupakan salah 
satu tanaman dari suku 

Garcinia. Kecuali buah, bagian tanaman lain juga sangat bermanfaat 
seperti misalnya 

kulit buah, kulit kayu, akar dan lain bagian yang dapat dimanfaatkan 
sebagai obat 

seperti diare, obat cacing, tumor pada rongga mulut. Kulit buah 
manggis juga merupakan 

komoditas ekspor dari Singapura ke Cina. Penggunaan kulit buah untuk 
obat mempunyai 

pengaruh samping yang berupa mengerasnya susunan kelenjar perut dan 
sukar diobati.

 

Deskripsi Biologis 

Tinggi pohon manggis bervariasi dari 10-25 m. Bentuk mahkotanya ada 
yang bulat ada yang 

seperti piramid kompak meruncing keatas. Tanaman ini sukar 
dikembangkan, terutama karena 

pertumbuhannya yang sangat lambat dan memerlukan beberapa tahun agar 
sistem perakaran 

dapat benar-benar efektif.

Sistematika tanaman manggis adalah sebagai berikut : 

Divisio : Spermatophyta

Klas : Angiospermae

Sub klas : Dicotyledonae

Ordo : Guttiferales

Familia : Guttiferae

Genus : Garcinia 

Species : Garcinia mangostana L

 

Lingkungan tumbuh

Tumbuh baik di daerah yang suhunya tinggi, lembab, curah hujan 
tinggi merata sepanjang 

tahun. Tidak tahan pada angin laut. Suhu optimum untuk 
pertumbuhannya berkisar antara 

220-230C. Tanaman muda membutuhkan naungan yang rimbun baik di 
dataran rendah sampai 

ketinggian 800 m dengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun. Manggis ini 
sangat baik tumbuh 

pada tanah yang kaya akan bahan organik dengan aerasi yang cukup 
baik. Umumnya tumbuh di 

dataran rendah terutama di pulau Jawa terdapat di selatan Jawa 
Barat, bagian utara Jawa 

Barat sekitar Serang, Tangerang, Cibinong, Purwakarta dan Subang, 
bagian selatan DKI 

Jakarta, Jawa Tengah sekitar Bumiayu, Kebumen, sebelah selatan 
Batang, Kendal dan 

Ungaran. Di Jawa Timur manggis dapat dikembangkan di daerah basah 
sekitar G. Semeru ke 

barat sampai lereng G. Kawi dan ke timur sampai lereng G. Lamongan, 
sekitar 

Pacitan-Blitar dan lereng selatan G. Raung

 

TEKNOLOGI PENYEDIAAN BAHAN TANAMAN

Manggis dapat diperbanyak baik dengan biji maupun secara vegetatif. 
Salah satu cara 

perbanyakan vegetatif yang telah berhasil adalah dengan metode 
sambung pucuk. 

 

Perbanyakan dengan biji 

Manggis dapat diperbanyak dengan biji tapi bukan merupakan 
perbanyakan secara generatif, 

karena biji manggis terbentuk secara apomiktis. Biji mempunyai 
viabilitas yang rendah 

dan cepat mengalami kemunduran. Biji harus segera dikecambahkan 
segera setelah diambil 

(dikeluarkan) dari buah. Apabila tetap berada dalam buah, biji 
manggis tetap bertahan 

viabilitasnya selama 3-5 minggu. Makin besar bijinya makin baik 
pertumbuhan tunasnya.

 

Perbanyakan secara vegetatif

Perbanyakan tanaman manggis secara vegetatif dapat berupa setek, 
cangkok,penempelan, 

penyambungan dan penyusuan. Cara yang paling berhasil dilakukan 
dengan cara 

penyambungan. Cara perbanyakan vegetatif lain yang memberi harapan 
adalah dengan sambung 

pucuk. Cara ini lebih hemat dalam menggunakan cabang entris. Sebagai 
entris digunakan 

tunas ujung yang masih muda daunnya tetapi telah cukup keras. 
Sebagai batang bawah 

digunakan semai yang sudah berumur 2 tahun atau semai yang diameter 
batangnya kurang 

lebih 0,5 cm, mempunyai kulit batang berwarna hijau. Metode 
penyambungan celah lebih 

banyak berhasil daripada metode sisi.

 

Nurseri

Pembibitan perlu dipilih lokasi yang cocok, yaitu teduh dan tidak 
jauh dari sumber air. 

Tanah untuk pesemaian diolah cukup dalam, dan dibuat bedengan 
selebar 1,2 m, tinggi 

bedengan kira-kira 30 cm. Diantara bedengan dibuat selokan 
pembuangan air. Tanah diberi 

pupuk kandang sebanyak 10 kg/m3 apabila biji akan disemai dalam 
kantong plastik maka 

media yang baik adalah campuran tanah kebun, pasir dan pupuk kandang 
dengan perbandingan 

bagian 1:1:1. Apabila biji disemaikan dalam bedengan, maka biji 
ditanam pada jarak tanam 

40 cm x 30 cm , sedalam 0,5 - 1,0 cm. Pesemaian yang menggunakan 
kantong plastik, cukup 

menanam 1 biji dalam 1 kantong plastik. Mulai umur 1 bulan, bibit 
perlu mendapat pupuk. 

Setiap bibit diberi 2-3 gram campuran urea dan TSP. Pemberian pupuk 
diulang sebulan 

sekali. 

 

PEMELIHARAAN TANAMAN

Untuk pertumbuhan vegetatif yang baik, satu bulan setelah tanam 
diberi 100-200 g 

urea/pohon. Pemberian diulang setiap 6 bulan sekali ditambah 20-30 
kg pupuk kandang. 

Untuk membantu mempertahankan kesehatan tanaman apabila berbuah 
nanti, maka untuk bibit 

sambungan mulai umur 4 tahun diberi pupuk NPK, sebanyak 0,5 
kg/pohon. Pemberian pupuk 

NPK juga diulangi setiap 6 bulan sekali, setelah pohon dewasa perlu 
diberikan pupuk 

lebih banyak (3,5kg/pohon).

 

PENGANAN HASIL

Panen.

Saat panen yang baik apabila kira-kira 25% dari permukaan kulit buah 
sudah berwarna 

ungu. Pemetikan buah dilakukan dengan mengikutsertakan tangkai buah, 
supaya dapat 

bertahan lebih lama. 

 

Penangan buah segar

Buah yang baik kemudian dikelompokkan atas dasar ukuran buah yaitu :

mutu super yaitu diameter buah 6,5 cm 
mutu I yaitu diameter buah 5,5-6,5 cm 
mutu II yaitu diameter buah 5,5 cm
Untuk perdagangan internasional, mutu buah ditentukan oleh beratnya. 
Pasar Malaysia dan 

Hongkong menghendaki berat minimum buah 65 gr sedangkan pasaran 
Jepang minimum 80 gr. 

Buah manggis yang dipetik dengan mengikutsertakan tangkainya, pada 
suhu kamar, buah yang 

sehat dapat tetap baik sampai 2-3 minggu setelah panen. Penyimpanan 
pada suhu 4-60C 

dapat mempertahankan kualitas buah sampai 49 hari. Pada suhu 
penyimpanan 9-120C, buah 

dapat bertahan 33 hari.

 

Pencucian

Pertama-tama buah manggis yang diterima langsung dicuci dalam bak 
dan pencuci dan 

selanjutnya dinaikkan kedalam brush washer dan diikuti pembilasan 
dengan spray washer. 

Dengan demikian akan diperoleh buah manggis yang benar-benar bersih.

 

Sumber : Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kirim email ke