Pejibaye dapat dijadikan alternatif sumber pangan. Kandungan gizinya cukup baik, produksinya tinggi, dan rasanya enak.
Nama pejibaye, boleh jadi, masih asing bagi Anda. Tumbuhan yang dalam bahasa latin disebut Bactris gasipaes ini, memang bukan tumbuhan asli Indonesia. Tanaman pejibaye dalam bentuk benih, baru diintroduksikan ke Indonesia pada tahun 1985. Tujuannya untuk menambah keanekaragaman sumber bahan makanan dan meningkatkan pendapatan petani. Seperti kebanyakan jenis palma lainnya, pohon pejibaye juga cukup tinggi, berkisar antara 5,7 meter sampai 5,9 meter, dan pada tinggi satu meter berdiameter 21 - 22 sentimeter. Hanya saja, pohon ini ada dua macam, berduri dan tidak berduri. Untuk jenis yang berduri kerapatan durinya mencapai 4,9 buah per cm persegi dengan panjang sekitar 1 - 7 cm. Jumlah anakan tanaman yang tidak berduri lebih banyak daripada anakan tanaman yang berduri, rata-rata 9,3 dan 7,3 anakan per pohon. Berdasarkan penanaman pejibaye di kebun percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Bogor di Pondok Gede (500 meter dari permukaan laut), dengan jarak enam meter berbentuk barisan, ternyata tumbuhan dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik. Kedua jenis tanaman mempunyai jumlah tangkai daun yang sama yaitu, 22 buah. Tetapi tangkai daun tanaman yang tidak berduri lebih panjang. Sebab itu, tajuk pohon yang tidak berduri lebih rimbun daripada yang berduri. Tanaman mulai berbunga pada umur tiga tahun. Bunga berada dalam seludang bunga. Bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tangkai bunga. Bentuk seludang dan bunganya hampir sama dengan tanaman kelapa. Bunga jantan lebih awal masak daripada bunga betina. Buah mulai masak setelah 16 minggu polinasi. Jumlah buah yang gugur berkisar antara 62 % dan 76,9 % selama waktu pemasakan buah. Berat buah per tandang sekitar 7,1 sampai 8,3 kg. Jumlah buah per tandan sekitar 95 sampai 138 buah. Dalam satu tahun, untuk pohon yang tidak berduri hasil buah masaknya dapat mencapai 66,8 kg per pohon dan 49,7 kg per pohon untuk yang berduri. Di negara leluhurnya, Amerika tropis, daging buahnya atau disebut juga mesokarp, dijadikan makanan pengganti jagung dan biji-bijian. Mesokarp mengandung lemak, protein, asam amino. beta karoten, dan mineral. Umbut mudanya atau disebut juga palmito, dapat diproses menjadi makanan kaleng yang rasanya sama dengan asparagus. Dalam keadan segar, palmito dapat dimakan sebagai sayuran, salad, dan lalapan. Palmito juga dapat diproses menjadi asinan. Karena itu, tanaman yang dapat diperbanyak secara generatif dengan benih dan secara vegetatif dengan anakan ini, mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sebagai tanaman introduksi yang belum banyak diketahui agronominya maupun belum memasyarakat, pejibaye memang belum banyak dikenal. Namun demikian, prospek pengembangan pejibaye boleh dibilang baik. Karena komposisi gizi yang terdapat di dalam buah serta kegunaan umbutnya, cukup menggiurkan. Lagi pula, penanaman di kebun percobaan menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut terbukti memiliki daya adaptasi yang kuat. Sebagai tanaman tahunan, pejibaye sangat baik digunakan sebagai tanaman pekarangan, pagar kebun, maupun perkebunan. Di beberapa daerah terpencil seringkali dijumpai terbatasnya sumber pangan karbohidrat bergizi memadai, karena kegagalan panen. Pada saat inilah, pejibaye diperkirakan mampu memberikan suplemen. Di samping rasanya lebih enak dibanding ketela pohon, produksi buahnya relatif lebih tinggi. Dengan jarak tanam 5 m x 6 m atau populasi 333 pohon per hektar, dalam waktu satu tahun, dperkirakan diperoleh produksi buah 15 - 21 ton per hektar. Tentu saja, sebelum diperkenalkan secara lebih luas, pengembangan dan penelitian tentang tanaman itu, masih diperlukan. Dengan dukungan penelitian dan pengembangan, diharapkan pejibaye dapat segera berkembang di berbagai wilayah. Tanaman ini tidak saja dapat berfungsi sebagai alternatif sumber dan diversifikasi pangan, melainkan juga dapat menjadi sumber pendapatan. (Puslit Biotekbun, Bogor) . Komposisi Kimia Mesokarp Buah dan Umbut Pejibaye Gula Buah (%) Umbut (%) 14 - 23 40 - 50 Karbohidrat 26 - 37 - Protein 5 - 9 14 - 20 Serat kasar 20 - 26 20 - 30 Fosfor 0,14 - 0,16 0,8 - 1,0 Kalsium 0,78 0,06 - 0,3 Magnesium 0,17 - Besi 0,06 0,01 - 0,07 Energi 17-22kJ/g - Lemak 4 - 25 4 - 5 Beta Karoten 320 - 680 meg - Air 50 - 56 80 - 90 Bahan kering 45 - 50 - Abu 1 - 2 3 - 4 Hemisellulose - 22 - 28 Lignin - 3 - 4 Silika - 0,5 - 0,7 Nitrogen - 2 - 3 Kalium - 4 - 5 Amilum - 22 - 28 Sumber UPBP - APPI 4 - 25 4 - 5