Saya senang di maillist ini ada yg menyajikan bukti2 dan hitungan2 yg
cukup akurat untuk meng-counter euphoria tentang jarak. 

Saya sendiri adalah wiraswasta yg sudah setahun terakhir sibuk
menghitung2 keuntungan dari program jarak ini. Dari pakar2 IPB bahkan
RNI yg menggembor2kan mengenai jarak, memang faktanya adalah menanam
jarak tidaklah menguntungkan. 

Saya juga menerima data yg hampir sama dengan teman2 disini.
Produktifitas jarak paling optimal adalah 5 ton biji. dengan tingkat
rendemen 40%(ini pun masih diperdebatkan, yg diakui masyarakat luas
adalah rendemen 30%) hanya bisa menghasilkan 2000liter per ha per
tahun. harap ingat, ini adalah jarak dgn hasil optimal... 
-jarak ditanam di NTT yg notabene lahan tidak subur, pasti dibawah 5
ton/ha (info ini saya dapat dari praktisi jarak)
-produktifitas 5 ton/ha ini adalah setelah 4 tahun (maaf, yg ini saya
lupa2 inget) dan dengan catatan tumbuhan/pohon dirawat sungguh2
(baca:dipupuk)

Ok, katakan si petani bisa memeras 2000 liter per hektar per tahun dan
dijual ke industri yg harus membeli solar non-subsidi seharga Rp.6500
(harga July 2006). Agar pembeli tertarik, maka biodiesel jarak
dihargai Rp.6000. berarti pendapatannya 12juta. 

Maka hitungan saya adalah, 12 juta per ha per tahun. tetapi ini adalah
the BEST CASE scenario. ini pendapatan setelah mempunyai tanah yg
subur, dipupuk, dirawat, dan umur pohon jarak sudah optimal (kalau
tidak salah 4-5thn). Oh iya lupa, ini pun kalau benar ada alat peras
yg bisa meningkatkan rendemen hingga 40%. 

12 juta ini pun pendapatan kotor. dipotong bunga bank yg selangit,
harga pupuk yg membubung tinggi, dan proses konversi biji ke
biodiesel, saya tidak yakin wiraswasta berani terjun 100% ke bisnis
ini. (yah kecuali, sang wiraswasta itu tidak tau akan fakta2 yg saya
sebutkan diatas) Ini dari sisi wiraswasta loh.

dari sisi petani, dia hanya jual biji 5 ton ke pengumpul yg dihargai
Rp.750/kg. dia hanya dapat 3.75jt per ha per tahun. belum lagi di
potong ongkos pupuk. tertarik? Lebih baik dia tanam jagung atau padi. 

OK, pemerintah menganjurkan menanam jarak dilahan nganggur, tandus dan
tidak produktif. bisa2 produktifitas jaraknya hanya 1 ton per
ha.(seorang pakar mengatakan ini di seminar). lalu si petani mau
dikasih makan apa? mana ke beli beras? hanya 750rb/tahun atau
62.500/bulan. 

saya sangat setuju dgn teman2 disini, tampaknya pemerintah terlalu
terburu2 mengenai jarak. saya baca di kompas, Deptan baru akan
mengeluarkan bibit unggul tahun ini dgn produktifitas 5ton per ha.
sedangkan tahun 2007, akan ada bibit unggul baru dgn produktifitas
6ton per ha. Apakah masih ada yg ingat program pemerintah yg gembar
gembor mengganti minyak tanah dgn briket batu bara? tau bagaimana
nasib program itu sekarang? Saya kawatir rakyat miskin dan orang2 yg
tidak tahu fakta nya hanya di beri 'angin surga'. 

ps. mengenai algae, saya rasa technologynya masih belum disempurnakan.
Indonesia sendiri belum memiliki technology ini, harus kerja sama dgn
luar negeri padahal mereka pun belon menyempurnakan technology tersebut. 








REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke