Jeruk Siem Wangon
Lima Belas Tahun dalam Kesunyian

Tak salah bila siem wangon pernah kondang dan sempat mengecap kejayaan. Citrus 
edulis itu manis rasanya. Ditambah sosok yang prima, siem kian menawan. 
Tengoklah penampilan fisiknya yang bulat hingga oval dengan balutan kulit hijau 
berpadu kuning berkilap. Saat dikupas, tampak daging berwarna jingga mencolok. 
Bila buah dibelah melintang terlihat 10-13 septa yang juicy dihiasi 1-2 biji. 
Saat mencicipi rasakan kesegaran yang tak ada bandingnya.

Dengan kelebihan itu pantas jika siem wangon pernah melanglangbuana hingga 
keluar Banyumas, bahkan Jawa Tengah. Di 1970-an siem wangon sempat meraja di 
pasar-pasar Jakarta hingga ke pelosok daerah, berdampingan dengan jeruk medan 
dan jeruk pontianak. Di Banyumas, siem wangon menjadi primadona hingga kini, 
ujar Buapati Banyumas H.M. Aris Setijono SH. SIP.

Popularitas siem wangon sempat teredam lantaran gempuran virus CVPD (Citrus 
Vein Phloem Degeneration) yang mengganas pada 1980-an. Itulah titik balik 
turunnya kejayaan siem wangon. Saat itu ratusan pohon jeruk siem yang menjadi 
sumber utama periuk nasi alias pendapatan pekebun di Wangon disinggahi ribuan 
kutu loncat pembawa virus Bactrocera dorsalis. Akibatnya daun dan tunas-tunas 
muda menjadi keriting, lambat laun kering dan tak mempersembahkan sebutir buah 
pun untuk dipanen.

Pekebun tak punya pilihan selain membakar seluruh pohon jeruk demi 
menyelamatkan pohon yang belum terinfeksi. Trauma berkepanjangan membuat 
pekebun urung menanam jeruk di lahannya hingga lebih dari 1 dasawarsa. 
Walhasil, kenangan Wangon sebagai sentra siem terbesar di Banyumas pun ditutup. 
Sejak itulah nama jeruk siem wangon kian asing di telinga penggemar buah.

Bangkit lagi
Jeruk siem wangon telah ada sejak ratusan tahun silam di seputaran Wangon. 
Pohon induk telah lama mati, tapi terusmenerus memunculkan anakan layaknya 
regenerasi yang tak putus-putus. Bila menatap pohon jeruk dewasa sempatkan 
sekali-kali untuk menengok di sekitar tanaman; pucuk-pucuk tanaman muda ukuran 
5-10 cm tampak menyemi ibarat jamur di musim penghujan.

Kabarnya ia pernah menjadi persembahan rakyat Wangon yang dahulu termasuk dalam 
wilayah Kadipaten Wirasaba untuk raja-rajanya. Raja Pajang, raja Demak, dan 
raja Mataram yang berturut-turut menguasai Kadipaten Wirasaba, pernah merasakan 
manisnya siem kebanggaan rakyat Wangon itu. Ia pun pernah menjadi simbol kota 
Kecamatan Wangon lantaran sanggup mengantarkan daerah yang lambat berkembang 
itu menjadi kondang di seantero Banyumas.

Berupaya membuka kembali cerita kejayaan jeruk siem, Sarpin menyemaikan 
beberapa anakan siem wangon yang terselamatkan dari bencana huang lung 
bin-sebutan CVPD di Cina. Pekebun jeruk di Karangtawang, Banteran, Wangon, 
Banyumas, itu menggalang pekebun lain untuk menanam jeruk kembali. Di bawah 
bimbingan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Banyumas, ia membentuk Kelompok Tani 
Sri Laksana yang mengkhususkan diri pada produksi jeruk.

Itu semata-mata, Karena saya sangat merindukan jeruk siem yang dulu pernah ada 
di sini, ungkap pria kelahiran 55 tahun silam itu. Akhirnya sejak akhir 2002, 
lebih dari 8.740 pohon jeruk tertanam di lahan seluas 10,5 ha. Dinas memberikan 
bantuan bibit yang disebarkan ke pekebun di wilayah Wangon, ujar Ery Prahasto.

Penanaman besar-besaran pun melibatkan seluruh warga Desa Banteran yang pernah 
menjadi pekebun jeruk. Lahan bekas penanaman jeruk di era 1980-an yang sempat 
tertidur, layaknya dibangunkan kembali. Tanah podsolik komplek yang semula 
ditumbuhi ilalang hingga menyemak disulap menjadi kebun jeruk seperti lima 
belas tahun lampau.

Dukungan dari PEMDA setempat makin menyulut semangat para pekebun. Pemerintah 
merencanakan Wangon sebagai sentra jeruk di Banyumas, ujar Bupati Banyumas. 
Terpaut tiga tahun setelahnya, kini sebanyak 4.640 pohon di lahan 6,5 ha mulai 
berbuah. Rasa haru pun terbit, Seperti menyaksikan kejayaan siem wangon di masa 
lalu, tutur Sarpin. Musim raya yang jatuh Maret-Agustus menjadi ajang 
mengasyikan untuk menuai siem wangon yang telah lama dirindukan.
Produktif

Di Banteran, Wangon, Banyumas, siem kini mulai mudah ditemukan di kebun-kebun 
penduduk. Jeruk ditanam dengan jarak 4 m x 4 m. Dengan begitu saat tanaman 
berumur lebih dari 8 tahun, tajuknya yang berbentuk payung tak bakal saling 
bersinggungan, ujar Sarpin.

Dengan bibit asal okulasi tanaman mulai berbuah pada umur 2,5-3 tahun. 
Produksinya pun relatif tinggi. Pada umur 3 tahun mencapai 10-14 kg per pohon. 
Seiring bertambah umur, siem wangon tua-tua keladi alias makin menjadi. Pada 
umur produktif 6-9 tahun, bisa dituai 750-900 buah yang setara dengan 90-200 kg 
per pohon. Produksi bisa mencapai titik yang lebih tinggi bila perawatan yang 
diberikan lebih intensif.

Pantas saat musim raya tiba pemandangan tajuk-tajuk siem yang keberatan 
digelayuti puluhan buah menjadi hal lumrah di kebun-kebun. Di luar panen raya, 
setiap saat buah dalam jumlah terbatas terus bermunculan. Buah relatif tahan 
simpan. Asal diletakkan di dalam wadah berlapis potongan kertas, kualitas bakal 
tetap terjaga selama 8-10 hari setelah petik. Transportasi jarak jauh pun tak 
jadi masalah.
Gemerincing rupiah

Bila panen raya tiba, manisnya siem wangon semanis madu bagi pekebun di 
seputaran Wangon. Sarpin yang membudidayakan 1.000 pohon di Karangtawang 
menangguk puluhan juta rupiah, hadiah dari pohonnya. Maklum seribu pohon yang 
ditanam pada panen perdana menghasilkan 14 ton. Harga jeruk per kg berkisar 
Rp4.000-Rp5.000. Belum lagi pendapatan dari produksi bibit. Bila musim panen 
usai, Sarpin menyibukkan diri membuat bibit jeruk siem dari setek batang maupun 
cangkok. Sebab permintaan bibit tidak kalah banyak dibanding buahnya. Hal 
serupa juga dialami pekebun lain.

Produksi diperkirakan bakal terus meningkat. Pasalnya, pekebun di Wangon telah 
dibekali pengetahuan perihal pengendalian CVPD. Kami merekomendasikan pekebun 
untuk menggunakan metode penyaputan atau pengolesan batang menggunakan 
insektisida bahan aktif imidakloprid seperti Winder 25WP dan Winder 100EC, bila 
terjadi serangan CVPD, ungkap Ery Prahasto.

Selain itu penggunaan bibit jeruk mesti dipastikan bebas penyakit. Penyuluhan 
meliputi pengendalian serangga penular CVPD Bactrocera dorsalis secara cermat, 
melakukan sanitasi kebun secara konsisten, dan memelihara tanaman secara 
optimal, rutin dilakukan. Dinas juga melakukan koordinasi dan pemantauan 
langsung penerapan teknologi pengelolaan kebun di Wangon.

Gayung pun bersambut, pekebun menyambut jeruk siem wangon sebagai harapan baru 
yang sanggup mengepulkan periuk nasi mereka. Kabar baik buat mania buah di 
nusantara. Nirwana jeruk yang sempat tertidur itu, kini terbangun kembali. 
(Hanni Sofia)

Trubus 435 - Februari 2006/XXXVII
© 2006 Trubus





REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke