Stroberi
Dongkrak Kualitas ala Agus Kurnia

Langit di atas Ciwidey, Bandung, baru saja beranjak siang.Dua bus berwarna biru 
masing-masing berpenumpang 50 orang memasuki halaman parkir kebun Kurnia 
Strawberry. Dari dalam bus para penumpang bergegas berloncatan menuju kebun 
untuk memetik stroberi segar. Buahnya tak menarik, kata Prasetyo Gunawan, salah 
seorang pengunjung. Stroberi di atas karung setinggi 50 -60 cm itu kotor 
terciprat air hujan. Namun, kini cerita sedih itu tinggal kenangan. Setelah 
karung ditinggikan hingga 1 m, stroberi mulus meski hujan semalaman.

Butiran hujan yang jatuh pada Jumat atau Sabtu malam jadi momok menakutkan para 
pekebun stroberi. Mestinya, di akhir pekan para pelancong bisa memetik buah 60 
-100 kg per hari, kata Agus Kurnia, pemilik Kurnia Strawberry seluas 4.500 m2. 
Dengan harga jual Rp40.000 per kg, itu berarti senilai Rp2,4-juta 
-Rp4-juta.Namun, rupiah itu bakal melayang dari genggaman pekebun bila hujan 
turun semalaman.Para pelancong enggan memetik stroberi yang berpenampilan kotor.

Menurut Andre Raharja, praktikus pertanian di Bandung, menjual stroberi kepada 
para pelancong menjadi impian para pekebun.Maklum, bila Fragaria vesca tak 
dilirik pelancong, pekebun mesti menjual ke pengepul.Di sana harga stroberi 
menukik tajam. Buah berbentuk hati itu dijual berdasarkan kelas-kelas tertentu. 
Kelas A-sekilo berisi 30 buah -hanya Rp20-ribu per kg. Kelas B, sekilo berisi 
50 buah, Rp15.000; dan kelas C, sekilo lebih dari 50 buah, Rp10.000.

Gampang lapuk
Cerita Agus Kurnia tentang karung pendek jadi biang keladi stroberi rusak bukan 
omong kosong.Sejak 3 tahun silam, pekebun memang memanfaatkan karung beras dan 
karung pupuk sebagai pot setinggi 50 -60 cm.Namun, pot berbahan karung itu 
bukan tanpa masalah. Karung mudah lapuk kena hantaman sinar matahari dan 
guyuran hujan secara langsung. Setelah 4 bulan dipakai, biasanya pekebun mesti 
membongkar pot karung itu. Atau melapisi pot lama dengan karung baru supaya tak 
roboh.

Lantaran dianggap tak praktis, pekebun mulai beralih menggunakan polibag besar 
seukuran karung. Awalnya kami mengira cara itu lebih praktis, tapi ternyata tak 
cocok, kata kelahiran Bandung, 2 Mei 1973 itu. Musababnya, stroberi matang 
terbakar jika bersentuhan dengan plastik polibag saat matahari terik. Alih-alih 
memudahkan pekerjaan, penggunaan polibag malah membuat rugi karena buah tidak 
laku dijual.

Karena selalu dirundung masalah, Agus pun memutar otak.Ia mesti mencari bahan 
pot yang awet tapi tidak merusak buah. Ayah 2 anak itu teringat mulsa plastik 
hitam perak alias PHP yang sering digunakan pekebun tomat dan cabai.Mulsa pasti 
bisa dipakai sebagai bahan pot karena tidak menjadi panas meski tersinari 
matahari,paparnya. Pot dari karung tetap dipakai. Lalu seluruh permukaan luar 
karung itu dilapisi mulsa. Supaya tidak gampang melorot, mulsa dijahit pada 
karung.Pot ditinggikan sampai 1 m supaya stroberi tidak terciprat air hujan.

Tahan 2 -3 hari
Tak sekadar memanipulasi pot, Agus pun mengubah cara pemupukan supaya stroberi 
yang dihasilkan tahan lama. Lazimnya, setelah memerah dan mengkilap -tanda buah 
matang -buah cuma tahan sehari di tangkai.Bila pemetikan ditunda, buah busuk. 
Padahal, kerapkali stroberi matang di awal pekan:Senin -Rabu. Saat itu 
pelancong sepi.Daripada busuk, buah tetap dipanen, kata Andre. Konsekuensinya, 
harga jual mengikuti pasar.Lain halnya dengan Agus. Pria berusia 33 tahun itu 
bisa menunda panen hingga 4 -5 hari pada musim kemarau.Pada musim hujan, 
penundaan 1 -2 hari.

Menurut Agus, stroberi mudah busuk di tangkai karena serapan unsur hara tidak 
optimal.Untuk mengatasinya, pasokan hara terutama kalsium dan kalium mesti 
ditambah. Penelusuran Trubus dari berbagai literatur, kalsium memperkuat 
dinding sel dan menggiatkan pembelahan sel. Unsur Ca juga mengaktifk an kerja 
berbagai macam enzim. Sementara kalium berperan sebagai katalisator dalam 
proses pengubahan protein menjadi asam-asam amino. Kalium membuat tangkai buah 
kekar.Dengan begitu buah tak gampang rontok dan busuk.

Sebetulnya, pekebun stroberi sudah memberikan kalsium dan kalium dalam bentuk 
kalsit dan NPK saat pemupukan awal. Itu ditambah dengan pemberian pupuk daun 
yang dilengkapi hara mikro. Namun, dari jumlah itu 60% terbuang percuma dan 
tidak diserap tanaman. Supaya kalsium dan kalium efektif diserap akar, Agus 
menambahkan zat perata perekat saat pemupukan.

Menurut Andre, pemberian perata perekat pada aplikasi pupuk daun membuat 
larutan pupuk tersebar merata pada daun sekaligus membuatnya tidak mudah 
tercuci. Pupuk yang diberikan terserap lebih optimal. Biasanya Agus menambahkan 
2 tutup perata perekat setara 40 ml ke dalam 200 l larutan pupuk daun. Dosis 
pupuk daun 1 -2 g per liter atau 1 -2 ml/liter. Itu bila pemupukan pada musim 
hujan. Pada kemarau, dosis perata perekat cukup setengahnya. Aplikasi pupuk 
daun itu seminggu sekali.

Bila perata perekat dicampur ke dalam pupuk melalui tanah, komposisinya 
disesuaikan. NPK sebanyak 5 kg dilarutkan pada 200 l air, lalu ditambahkan 
perata perekat sebanyak 20 ml. Baru kemudian dikocorkan ke tengah pot berisi 4 
-5 tanaman setiap 10 -15 hari. Komposisi NPK disesuaikan dengan fase 
pertumbuhan.Fase pertumbuhan gunakan NPK 32:10:10; remaja, NPK 20:20:20; dan 
generatif, NPK 10:10:20.

Dengan tambahan perata perekat, pencucian pupuk minimal. Sebaran pupuk dalam 
media pun lebih merata. Setahun berselang, cara yang Agus lakukan itu terbukti 
ampuh. Ia tak pernah lagi ditinggalkan pelancong yang kecewa karena urung 
memetik stroberi mulus. Trubus melihat, beberapa pekebun di sekitar mulai 
mengikuti jejak Agus. (Destika Cahyana)

Kamis, 06-Juli-2006, 17:01:09
© 2006 trubus






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/LIjxlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke