Poles Kawista Muda agar Terlihat Tua Ingat akting memikat Keira Knightley dalam film King Arthur?Gadis 19 tahun itu sukses berperan menjadi Guinevere, pendekar wanita yang gagah berani. Seni berakting berpadu polesan make up membuat ia bersalinrupa menjadi perempuan matang. Kemahiran akting Keira Knighley juga ditemui pada pebonsai Kelik Indarto dan Sri Raharjo. Keduanya sanggup menyulap batang kawista berumur 3 - 4 tahun terlihat tua seakan berumur belasan hingga puluhan tahun.
Prestasi Kelik dan Raharjo memang luar biasa. Pasalnya, selama ini kawista bonsai lambat tumbuh. Itu revolusi besar-besaran. Kawista di alam berumur 12 tahun paling batangnya baru seukuran jempol kaki. Jumlahnya pun terbatas karena langka, kata Drs Dwi Hartono, ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Surakarta. Itulah sebabnya, kawista bersosok prima tergolong langka ditemukan di arena kontes. Kawista hasil buruan di alam pun kerap menemui kendala ketika dipotkan. Sulit beradaptasi sehingga gampang mati, kata Kelik, pemilik SGPC Bonsai, di Yogyakarta. Musababnya, ukuran akar sangat panjang sehingga ujung akar yang berperan menyerap makanan jauh dari batang. Begitu dipotong untuk dipotkan, akar yang tersisa tak mampu menyerap makanan. Trubus pernah mendapat laporan, 1 truk berisi kawista alam gagal dipotkan oleh pemburu di Surakarta. Masalah lain yang kerap ditemukan pebonsai ialah bentuk kaki batang bagian bawah - kawista buruan alam kurang bagus. Bentuk tak beraturan. Sulit untuk mentrainingnya, ujar Raharjo, pebonsai di Surakarta yang menangani bagian penelitian dan pengembangan bonsai di PPBI Cabang Surakarta. Banyaknya persoalan yang ditemui pebonsai kala memprogramkan mengambil bakalan dari alam. Kawista ideal Mimpi para pebonsai ialah membentuk kawista berukuran besar, berkaki istimewa, dan mudah beradaptasi di pot. Pun penampilannya, mesti berkesan tua. Syarat terakhir itu mutlak. Bonsai kan miniatur tanaman raksasa alam yang dipotkan, tutur Kelik. Bila 3 bentuk ideal itu terpenuhi, kawista bakal terlihat cantik dan berwibawa karena secara alami kulit batang kawista bersisik. Berawal dari impian mempunyai bonsai kawista ideal itulah, Kelik dan Raharjo - yang tak pernah bertemu muka - bersinggungan ide. Di 2 tempat berbeda keduanya membudidayakan kawista sekaligus mentrainingnya sejak 3 tahun silam. Kini perjuangan mereka mulai membuahkan hasil. Beberapa kawista muda bersosok tua tumbuh di kebun keduanya. Beberapa di antaranya bahkan telah dipesan hobiis dengan harga luar biasa mahal, di atas Rp20-juta per pohon. Menurut Kelik, kunci utama membongsorkan pertumbuhan kawista ialah budidaya intensif. Misal, media tanam 100%pupuk kandang. Itu harus didukung pemupukan daun dan penyemprotan pestisida - insektisida dan fungisida secara rutin. Selang-seling seminggu sekali. Dosis rata-rata 2 g/l, kata Kelik. Agar respon tanaman bagus terhadap pupuk daun dan insektisida, Kelik menyarankan penggunaan beragam merek. Satu merek pupuk dan fungisida hanya dibolehkan dipakai 5 6 kali berturut-turut. Air cukup Pun ketersediaan air harus cukup. Kondisi itu turut berperan membongsorkan kawista. Karena itu Kelik menyiram kawista sehari sekali. Sementara Raharjo menggunakan sistem parit. Kebetulan kebun miliknya dilalui aliran air yang mengalir terus-menerus. Walau tak beraturan, setiap bonsai yang dibudidayakan dilalui parit yang berjarak sekitar 1,5 - 2 m dari batang. Budidaya intensif itu mampu memacu pertumbuhan vegetatif. Begitulah cara membongsorkan kawista. Langkah kedua ialah membuat bonsai berkesan tua. Cirinya berkaki bagus:batang bawah besar dan simetris, lalu mengecil sedikit demi sedikit ke bagian atas. Kelik dan Raharjo mempunyai teknik yang sama. Pelukaan akar dan batang sehingga keduanya membesar akibat pemulihan kulit. Pelukaan dilakukan dengan membelah akar dan batang mengikuti alur akar paling ujung. Hormon tumbuh terangsang berproduksi untuk pemulihan. Akibatnya akar dan batang membesar, kata Wahyu Wibowo, pebonsai di Klaten. Akar dan batang yang terbelah lalu di arahkan agar tumbuh simetris. Berikut tahapan yang dilakukan Kelik dan Raharjo membentuk bonsai kawista. 1. Semaikan biji kawista dalam media pasir setebal 8 cm. Siram dengan butiran halus sehari sekali pada sore hari. Biasanya pada umur 3 - 4 minggu telah berkecambah. 2. Pada umur 2 bulan taburkan pupuk kandang tipis di atas persemaian, tebalnya sekitar 0,5 cm. Pemupukan daun dan pemberian pestisida secara selang-seling mulai dilakukan seminggu sekali. Penyiraman tetap dilakukan sehari sekali. Pada umur 3 - 4 bulan tinggi kawista telah mencapai 20 cm. Ia siap dipindahkan ke polibag kecil. 3. Bibit kawista dipindah ke polibag berdiameter 15 cm dengan media 100%pupuk kandang. Penyiraman, pemupukan daun, dan penyemprotan pestisida tetap dilakukan. Tahapan ini memakan waktu 6 - 12 bulan. Pada tahap ini terjadi seleksi alam:ada bibit yang tumbuh bongsor dan kerdil. Pelukaan dengan membelah akar dilakukan pada tanaman terpilih. Caranya, tanaman yang hanya mempunyai 3 akar utama dibelah mengikuti alur paling ujung sehingga terbentuk 6 akar. Pada belahan diselipkan batu atau kayu kecil. Diharapkan lambat laun akar kecil yang dibelah bermetamorfosis menjadi batang. Biasanya pada umur 6 bulan, 80%kawista siap dipindahkan ke polibag berukuran sedang, diameter 24 cm. 4. Pada saat pemindahan ke polibag, perakaran harus diarahkan melebar secara simetris. Agar mudah, media digundukkan terlebih dahulu sehingga perakaran yang telah dilebarkan mendapat dudukan. Tutup dengan media hingga perakaran tertimbun. Selama itu pula pengamatan terhadap perakaran terus dilakukan. Tahapan ini memakan waktu 1 - 2 tahun, tergantung kondisi perakaran. Polibag di letakkan di atas galengan selebar 70 cm dengan tinggi 50 cm yang tertutup mulsa. Mulsa dipasang untuk menekan gulma dan menjaga galengan tahan lama. Galengan terlebih dulu dilubangi sesuai ukuran dasar polibag. Tujuannya agar perakaran dapat menembus galengan, sehingga pertumbuhan bongsor. Perawatan lain tetap seperti tahap sebelumnya. Bila perakaran telah melebar dan kokoh, maka kawista siap dipindahkan ke polibag besar berdiameter 40 cm. 5. Pemindahan ke polibag besar sama seperti pada tahapan ke-4. Pada tahapan ini percabangan mulai dibentuk sesuai keinginan. Perawatan lain tetap seperti tahap sebelumnya. Lama tahapan ini sekitar 1 - 3 tahun tergantung kondisi perakaran. Tanaman yang telah siap dipindahkan ke lahan. Cirinya, akar telah berubah menjadi batang bawah yang kokoh. 6. Biasanya hanya 20 - 25% kawista yang dapat dipindahkan ke lahan. Kelik menggunakan susunan batu-bata sebagai pot buatan agar saat pembentukan akar dan pengangkatan tanaman lebih mudah tanpa merusak. Maksudnya, pot dari susunan batu bata dapat dibongkar pasang. Tahapan ini memakan waktu 1 - 3 tahun. 7. Rata-rata kawista berumur 4 tahun berkaki bagus dan besar sehingga siap dipotkan. Kesan tua pun telah muncul. Pada beberapa kasus - sekitar 5% - kawista berumur 2, 5 - 3 tahun siap dipotkan. (Destika Cahyana) Jumat, 07-April-2006, 13:22:59 © 2006 trubus ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/LIjxlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> REKOMENDASI MILIS: http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah http://groups.yahoo.com/group/relasimania http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak http://groups.yahoo.com/group/agromania http://groups.yahoo.com/group/katasibijak http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak http://groups.yahoo.com/group/indogitar http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu TIPS PENCARIAN DI GOOGLE: daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/agromania/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/