Tiga Pilihan Agar Produksi Optimal

Lima ratus pohon jambu air setinggi 2 -2, 5 m berbaris rapi di atas bedengan 
selebar 4 m. Antarbedengan dipisahkan parit selebar 2 - 3 m yang terisi air. . 
Jangan salah, itu bukan pemandangan kebun yang biasa dijumpai di Thailand, 
melainkan di Taman Wisata Mekarsari (TWM), Cileungsi, Bogor. Kebun seluas 2 ha 
itu ditanami citra sejak 3 tahun silam. Namun sayang, saat Trubus bertandang, 
anggota famili Myrtaceae itu belum memamerkan buah. Panen diperkirakan pada 
Juni -Juli tahun ini.

Sistem budidaya citra di TWM itu sudah lazim dilakukan para pekebun di 
Thailand. Salah satunya Opas Kasertsuanpetch. Alumnus Fakultas Pertanian, 
Kasersart University 1973, itu sudah membudidayakan citra dengan sistem kanal 
sejak 1998. Di kebun milik Opas yang berlokasi di pusat kota Ratchaburi, 
Thailand, parit sedalam 80 -100 cm memisahkan guludan yang membentang dari 
Utara ke Selatan. Tujuannya agar sinar matahari diserap tanaman secara 
maksimal. Maklum jambu air butuh sinar matahari penuh.

Menurut Dr Ir Mohamad Reza Tirtawinata, MS, sistem kanal cocok untuk budidaya 
jambu air. Pengairan tanaman bisa lebih teratur karena air tersedia setiap 
detik. “Namanya saja jambu air, jadi butuh 90% air, ” ujar direktur TWM itu. 
Kelebihan lain, pekebun dapat mengatur air sesuai kebutuhan tanaman. Contohnya, 
saat pembesaran buah, level air di parit ditinggikan sampai 1 m. Menjelang buah 
masak disurutkan sekitar 20 cm. Dengan sinar matahari penuh selama minimal 12 
jam, buah yang dihasilkan berukuran jumbo dan manis. Itulah yang dialami Opas. 
Dari populasi 765 pohon, dihasilkan 100 ton buah dengan bobot 200 -250 g/buah 
setiap musim.

Selain itu, kanal dapat menjadi pembatas akar yang efektif. Kanal membuat tanah 
jenuh air, akibatnya akar tak mau menembus jauh ke dalam tanah karena akan 
busuk. Dengan demikian, akar hanya menyebar di atas bedengan yang penuh pupuk. 
Pupuk cepat terserap akar tanaman sehingga pemupukan jadi lebih efisien.

Di Indonesia, tidak semua daerah dapat membudidayakan citra dengan kanal. 
“Kanal cocok dilakukan pada areal pasang surut atau lahan berawa seperti di 
Karawang, Jawa Barat, atau Sumatera Utara bagian timur,” ujar Reza. Hal itu 
pula yang terlihat di negeri Siam. Pekebun di seputaran Bangkok, seperti Nakhon 
Pathom atau Samuth Songkhram, memakai model itu lantaran kondisi lahan berawa. 
Kendala pekebun yang menggunakan kanal terjadi pada saat panen. Mobil-mobil 
pengangkut tak dapat memasuki kebun lantaran keberadaan parit-parit yang 
tergenang air. Alternatifnya pekebun harus menggunakan perahu untuk mengangkut 
hasil panen.

Tumpangsari
Nun di Demak, juga ada budidaya citra yang mirip model parit. Hanya saja, 
hamparan padi jadi ganti genangan air. Pemandangan itu Trubus jumpai di kebun 
milik Sutrisno. Sebelumnya lahan itu hanya areal sawah biasa yang dibatasi 
pematang-pematang. Sejak 2 tahun silam pematang itu ditanami 200 pohon citra. 
Pematang diperlebar jadi 3 m dan sawah, 4 m. Jarak antartanaman 6 m x 8 m.

Model budidaya yang dilakukan pengurus Forum Peduli Petani Jawa Tengah itu 
lazim disebut tumpangsari. Menurut Reza, Sutrisno memperoleh manfaat ganda dari 
model tumpangsari itu dibanding sistem kanal. Pertama, pekebun memperoleh 2 
hasil berupa buah citra dan padi. Kedua, areal sawah dapat dikeringkan ketika 
buah citra menjelang masak.

Dari segi kebutuhan air, citra mirip padi. Pada masa pertumbuhan padi 
membutuhkan banyak air, sedangkan saat malai bunga keluar dan mengisi biji 
sedikit air. Citra pun demikian. Waktu pembesaran buah dibutuhkan air banyak 
dan menjelang masak air sedikit. Bila penanaman padi dapat diatur sesuai dengan 
kebutuhan air citra, buah jambu air yang dihasilkan berkualitas bagus.

Menurut Prakoso Heryono, pemilik nurseri Satya Pelita di Demak, Jawa Tengah, 
kendala menanam citra di areal sawah adalah angin. Ketika hujan, angin berembus 
sangat kencang sehingga merusak pohon. “Pohonbisa tumbang, terutama yang 
berasal daricangkok,” katanya. Namun, jika tanaman dapat dipertahankan pendek, 
angin tak jadi masalah.

Konvensional
Di luar 2 model di atas, jambu air lazimnya dibudidayakan di lahan pekarangan 
dan kebun-kebun bertanah datar. Contohnya, kebun-kebun citra di Wonosalam, 
Demak, dan Karangawen, Jawa Tengah. Dari segi pemanenan buah, sistem ini lebih 
mudah lantaran kendaraan bisa langsung masuk ke dalam kebun. Yang menjadi 
masalah adalah ketersediaan air pada saat pembesaran buah. Untuk mendongkrak 
ukuran buah, pekebun di Taiwan melakukan penyiraman ganda. Sprinkler untuk 
menyiram tajuk tanaman dan viaflo yang menetes di atas tanah. Viaflo adalah 
membran pipih memanjang yang akan menggelembung jika dialiri air.

Kendala lain, seiring bertambahnya umur tanaman, perakaran jadi kian tak 
terkendali. Akar tumbuh jauh ke dalam tanah, sehingga proses penyerapan pupuk 
berlangsung lamban. Akibatnya, efek pemberian pupuk tidak langsung terlihat.

Pada tanaman berumur di atas 10 tahun, masalah itu diatasi dengan pemangkasan 
akar. Pangkaslah akar hingga tersisa selebar tajuk pohon. Pun tajuk, daun dan 
ranting dipangkas sehingga tempat gundul. Untuk pemangkasan akar, caranya 
dengan menggali tanah sedalam 50 cm melingkari batang pokok radius 2 -2,5 m. Ke 
dalam lubang itu diberikan pupuk NPK atau pupuk kandang. Selanjutnya lubang 
galian ditutup.

Pangkas birokrasi
Untuk merangsang pembungaan, pada tanaman berumur lebih dari 10 tahun dilakukan 
pengeratan selebar 0,5 -1,0 cm pada batang utama. Keratan dibuat melingkar 
seperti hendak mencangkok, atau membuat 2 keratan setengah lingkaran terpisah. 
Pengeratan dibuat sedikit di bawah permukaan tanah dengan cara menggali 
sebagian tanah di sekitar batang.

Dari keratan itu muncul akar-akar baru yang langsung menyerap air dan unsur 
hara. “Akar baru yang banyak itu seperti memotong jalur ‘birokrasi ’ 
penyerapan hara, ” ujar Reza. Maksudnya, bila memupuk hari ini dipangkal 
batang, hasilnya dapat diketahui esok hari. Itu lantaran jalur tempuh antara 
akar dan batang sudah pendek sekali. Supaya ukuran buah besar, selain air dan 
sinar matahari cukup, penjarangan buah wajib hukumnya. Dalam 1 dompol biasanya 
disisakan 3 -5 buah. Agar penampilan mulus dan terhindar hama, buah dibungkus 
sejak berukuran pentil.

Banyak jalan menuju Roma. Sepertinya pepatah itu cocok menggambarkan budidaya 
citra saat ini. Sistem kanal, tumpangsari, dan konvensional merupakan 3 teknik 
budidaya citra yang dapat dipilih pekebun. Tujuannya sama, menghasilkan citra 
berkualitas. (Rosy Nur Apriyanti / Peliput:Evy Syariefa)

Selasa, 11-April-2006, 08:37:17
© 2006 trubus






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/LIjxlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke