Sejuta Bibit dari Tangan Ganesa

Ganesa bertangan empat dikenal penghapus rintangan demi kebajikan manusia. 
Sekarang saat calon pekebun kesulitan memperoleh bibit jarak, sang Ganesa 
bekerja keras membuat jutaan bibit dalam waktu singkat. Sri Nanan Widiyanto PhD 
dari Istitut Teknologi Bandung-perguruan tinggi berlambang Ganesa-menjamin 
bibitnya yang lahir dari rahim kultur jaringan bebas hama dan penyakit.

Pertamina saja meminta jatah sejuta bibit. Belum lagi permintaan anggota 
masyarakat yang saat ini demam mengebunkan jarak Jatropha curcas sebagai bahan 
baku biodiesel. Perbanyakan dengan setek, tak dapat diharapkan. Menurut Dr Ir 
Theresia Prawitasari, ahli kultur jaringan Departemen Biologi Institut 
Pertanian Bogor, setiap pohon maksimal hanya dapat diambil 3 setek agar 
pertumbuhan induk tidak terganggu. Apalagi sekarang populasi induk terbatas.

Biji? Sumber biji juga terbatas, berkompetisi dengan kebutuhan pengadaan 
minyak, dan tempurung keras sehingga perkecambahan lama. Jalur cepat pengadaan 
bibit ditempuh Sri Nanan dengan teknologi kultur jaringan. Doktor Botani 
lulusan Colorado University itu memanfaatkan 2 ruang steril berukuran 6 m x 8 
m. Di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Biologi di lantai 4, wanita 48 
tahun itu beserta 16 orang asisten menggandakan jarak.

   1. Pohon induk diambil dari tanaman jarak yang tumbuh di Lombok, Nusa 
Tenggara Barat. Varietas itu bermutu tinggi, produktivitas mencapai 5 ton per 
ha ketika tanaman berumur 4 tahun. Biji dari pohon itu disemaikan di media dan 
tempat yang terjaga sanitasinya. Setelah berumur dua bulan, tanaman siap 
dijadikan pohon induk kultur jaringan.
   2. Pucuk tanaman induk yang terdapat tunas ketiak dipotong setinggi 5 cm. 
Seluruh daun dan tangkai dibuang. Sebuah tanaman hanya diambil 2-3 potongan 
pucuk. Pemotongan dilakukan di Laminar Airflow Cabinet, ruang suci hama yang 
dilengkapi sinar UV. Hasil potongan itu direndam akuades dalam botol transparan 
selama 24 jam. Tujuannya untuk menghilangkan getah dan zat lain yang menghambat 
pertumbuhan tunas.
   3. Setek kemudian dikeluarkan dari botol dan ditiriskan beberapa saat. 
Setelah tiris, tunas ketiak dipotong dengan pisau tajam yang sudah disterilkan 
dengan alkohol. Ujung setek dipegang dengan pinset. Pemotongan tunas ketiak itu 
juga dilakukan di dalam Laminar Airflow Cabinet.
   4. Dengan pinset itu tunas ketiak yang telah dipotong dimasukkan ke dalam 
botol berisi akuades. Diameter botol 5 cm dan tinggi 10 cm. Dalam sebuah botol 
terdapat sekiat 10 potongan ketiak daun. Calon generasi baru itu kembali 
direndam dalam akuades selama 24 jam untuk menghilangkan sisa getah.
   5. Tunas ketiak itu ditempatkan di media kultur jaringan berupa agar-agar 
berwarna putih. Agar-agar diletakkan di atas botol transparan setinggi 10 cm. 
Ketebalan media sekitar 2-3 cm. Dalam sebuah botol, Nanan hanya menempatkan 
satu individu. Botol kemudian ditutup rapat. Botol-botol itu ditempatkan di 
ruang kultur bersuhu 24oC dan lama penyinaran 16 jam.
   6. Dalam 2-3 pekan tunas ketiak daun itu tumbuh pesat. Tinggi mencapai 4-5 
cm, berakar, dan terdapat 2-3 helai daun. Biasanya media tanam habis. Oleh 
karena itu calon bibit itu dipindahkan ke botol lain dengan pinset. Media di 
botol baru sama dengan media sebelumnya.
   7. Calon bibit itu dipindahkan ke screenhouse alias ruang kassa. Di sana, 
jarak ditanam dalam polibag bermedia tanam berupa tanah atau pasir. Ruang kassa 
berukuran 20 m x 10 m itu menampung 800-1.000 polibag. Di sana tanaman 
memperbanyak akar selama 1 bulan.
   8. Setelah muncul 4-7 daun, tanaman dipindahkan ke polibag 20 cm x 35 cm. 
Sekarang bibit pun siap ditanam di kebun. Populasi per ha sekitar 2.500 bibit. 
Dengan demikian waktu yang dihabiskan untuk melahirkan generasi baru sekitar 3 
bulan. Laboratorium Kultur Jaringan ITB mampu menghasilkan sejuta bibit (setara 
400 ha) dalam kurun waktu itu. (Imam Wiguna)

Selasa, 21-Februari-2006, 15:39:24
© 2006 trubus





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/LIjxlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, 
daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori 
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, 
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, 
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, 
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, 
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, 
minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, 
durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir 
/ importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, 
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan 
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, 
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro 
indonesia. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke