assalamualaikum,
  
  ikut nimbrung juga pak,
  sebagai informasi di malaysia yg dijadikan bahan baku bio-diesel ialah CPO (crude palm oil) atau boleh dikatakan minyak kelapa sawit. Dengan kadar 5%
jadi selain bisnis tanaman jarak, kelapa sawit juga boleh digunakan dan dibudidayakan.
                                                                                                wassalam
sugi yatno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  salam
  
  ikut nimbrung Pak,
  Sebenarnya berapa sih harga standartnya itu
Ini kelihatannya menarik
  Karena harga untuk diolah jadi Bahan baku minyak biodiesel dgn skr yaang ada di pasaran kok jauh selisihnya
  
  Mohon tanggapan
  
  Tk's
 
WANDY UTOMO <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
 

Pak, apa gak salah harga biji jarak Rp. 10.000 kg? saya udh tandain dibawah
setahu saya harganya cuman Rp. 500-700 /kg



Thanks & Best Regards
WANDY UTOMO
KAT-IT





Hangtuah Digital
Library
To
Sent by: agromania@yahoogroups.com
[EMAIL PROTECTED] cc
ps.com
Subject
[agromania] Potret Bisnis Jarak
05/26/2006 06:06 AM Terkini


Please respond to
[EMAIL PROTECTED]
ps.com






Potret Bisnis Jarak Terkini

Malam pelan-pelan menyelimuti kota Mataram, NTB. Saat semua orang bercengkerama
bersama keluarga, Willy Wijaya sibuk mondar-mandir di teras rumah. Ia resah
menanti pengiriman 2 ton biji jarak dari kebunnya yang tak kunjung tiba. “Malam
ini biji harus segera dikirim ke Surabaya,” ujarnya.

Selama 45 menit menunggu, kiriman yang dinanti datang juga. Dengan sigap 3-4
karyawan Willy langsung menurunkan 2 ton biji jarak dari atas truk. Di bawah
cahaya petromaks, Willy menyeleksi biji berkualitas. “Kalau bijinya basah dan
retak, tidak diterima,” katanya.

Berselang sejam, biji Jatropha curcas asal kebun miliknya di Kecamatan Bayan,
Kabupaten Lombok Utara, itu dimasukkan dalam 20 -50 karung goni. Setiap karung
memuat 25 kg. Malam itu juga pesanan untuk Surabaya segera dikirim. Di sana
beberapa pengepul sudah menanti. Pengepul dari Jember memesan 250 kg, Boyolali
200 kg, Kediri 100 kg, dan sisanya untuk pekebun di Surabaya.

Dikebunkan
Begitulah kesibukan Willy bila pengusaha-pengusaha minyak dan perkebunan meminta
biji jarak. Setiap bulan ia mengirim minimal 1 -2 ton. Maklum, permintaan dari
luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi pun terus mengalir dengan
jumlah sama. Itu belum termasuk permintaan perusahaan minyak swasta di Jakarta
yang rata-rata meminta 2 -3 ton/bulan. “Jika dihitung-hitung total permintaan
jarak mencapai 15 -18 ton selama 2005,” kata pakar pertanian lahan kering itu.
Bila harga biji jarak Rp10.000/kg, maka pendapatan Willy mencapai Rp150-juta
-Rp180-juta/tahun.

Biji jarak diperoleh dari 6.000 -7.000 pohon berumur 3 -4 tahun. Produksi setiap
pohon mencapai 3 -5 kg per tahun. Artinya Willy bisa memanen 18 -35 biji kering
per musim dari luasan 3 ha. “Kebun itu dibangun ketika harga minyak melambung
pada 1999 -2000. Ke depan kebutuhan minyak jarak untuk pengganti solar akan jauh
lebih tinggi,” ujar kelahiran Mataram 25 Desember 1936 itu.

Kini jejak Willy ditiru banyak petani setempat di Lombok Barat dan Lombok Utara.
Mereka menanam jarak di sekeliling kebun atau halaman rumah. Contohnya Mira,
pekebun jarak di Desa Gangga, Kecamatan Gangga. Ia bisa memanen 2 ton biji jarak
dari 2. 000 pohon yang ditanam di halaman rumah dan kebun. Mira menjual biji
jarak kepada pengepul lokal yang kemudian menyalurkannya ke pengusaha atau calon
pekebun.

“Seminggu mereka (pengepul, red )bisa ambil 5 -10 kg/orang. Padahal setiap
minggu kadang 3 -5 orang yang datang, ” katanya. Meski harga hanya Rp1.000
-2.000/kg, ia bisa meraup untung bersih hingga Rp2-juta -Rp4-juta setahun.
Maklum, biji jarak boleh dibilang diproduksi tanpa mengeluarkan biaya sepeser
pun.

Untuk bibit
Permintaan biji Jatropha curcas itu memang kian meroket. Bila dibandingkan
setahun silam, lonjakannya luar biasa. Ir Muchsin Alexandra MSi, misalnya,
mengatakan permintaan biji jarak naik hingga 50 -100%. Setiap bulannya staf
Balai Pendidikan Pertanian NTB itu mampu memasarkan 15 -20 ton biji jarak. Biji
jarak yang dikumpulkan dari 600 pekebun di seluruh NTB dan NTT itu dijual dengan
harga Rp7.000 -Rp10.000/kg.

“Saya kelimpungan memenuhi permintaan,” ungkap Muchsin. Musababnya, permintaan
tak hanya datang dari calon pekebun di wilayah NTB dan NTT yang masing-masing
meminta 5 -10 ton per bulan. Dinas Perkebunan NTT sendiri minta pasokan 21 ton
dan sebanyak 10 pondok pesantren di NTB 5 ton per bulan. Provinsi Gorontalo juga
membutuhkan pasokan biji jarak 60 -70 ton/bulan; HKTI di Jawa Barat dan Sulawesi
Selatan masing-masing 50 ton. Belum lagi perusahaan swasta di Jakarta yang
menginginkan secara kontinu pasokan biji jarak 3 ton per bulan.

Senada dengan ucapan H Sofyan, pengepul jarak di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara
Barat. Sejak 6 bulan silam, sekretaris DPRD Kabupaten Dompu itu kewalahan
memenuhi pesanan 1 -2 ton/bulan. “Permintaan melonjak. Dulu hanya 10 -30 kg per
bulan, ” katanya. . Wajar jika harga pun mulai merangkak naik. Sofyan menjual
setiap kilogram biji jarak kering Rp4.000 -Rp5.000. Alhasil omzet yang
diperolehnya berkisar Rp4-juta -Rp5-juta per bulan.

Harga biji jarak sekarang ini memang tergolong tinggi. Bayangkan sebelum
pemerintah melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mencanangkan program
pengembangan jarak, harga di tingkat pekebun tidak bergeser dari Rp1.500
-Rp2.000/kg. Itu pun jumlah pembelinya terbatas. Hanya pekebun-pekebun tertentu
yang mempunyai akses ke pabrik pengolahan yang bisa mendapatkan harga baik.

Penelusuran Trubus ke sentra-sentra penanaman, tingginya harga biji jarak semata
karena untuk dijadikan bibit oleh calon pekebun. Sementara industri-industri
yang kelak bersedia menampung biji jarak untuk diolah sebagai biodiesel hanya
mematok harga pembelian Rp500 -Rp1. 000/kg. Oleh karena itu pula Theresia
Prawitasari, pembina pekebun jarak di NTB dan NTT, tidak menyarankan penanaman
secara monokultur.

Menurut hitung-hitungan almnus S3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Pertanian Bogor itu produksi perdana saat pohon berumur 1 tahun hanya 1
ton/ha. Dengan harga jual maksimal Rp1.000/kg, pekebun hanya memperoleh
pendapatan Rp1-juta/tahun. “Sebaiknya tumpang sari dengan jagung, kacang kedelai
atau kacang tanah agar bisa menutupi kebutuhan petani,” katanya.

Setek laris
Antusias masyakat untuk mengembangkan jarak memang tak terbendung lagi. Buktinya
bukan hanya biji jarak yang diminta untuk dijadikan benih, tapi juga bibit jarak
berupa setek. Setek batang setinggi 50 -60 cm jadi buruan para calon pekebun.
Minarah, misalnya, sejak 2 -5 bulan terakhir sudah menjual 2-juta -2,5-juta
setek ke beberapa koperasi di Mataram dan pengusaha lain di Jakarta. “Permintaan
bisa mencapai ratusan ribu hingga puluhan juta setek,” katanya. Dengan harga
jual Rp3.500 per 30 setek ibu berpenampilan sederhana itu meraup omzet minimal
Rp200-juta.

Ketika Trubus bertandang ke Provinsi Sejuta Mesjid itu pada akhir Maret 2006, di
sepanjang jalan-jalan protokol yang menghubungkan kota Mataram dengan Lombok
Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur dijajakan setek-setek bibit jarak dalam
jumlah besar. “Permintaan setek sangat besar. Dari Pulau Lombok saja sudah
keluar puluhan juta batang, belum lagi dari NTT, ” kata Ir Wirham MSi, kepala
Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bibit jarak dikirim ke beberapa
daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan.

“Pembeli banyak yang langsung datang ke Mataram untuk mendapatkan bibit
sekaligus mengetahui cara budidaya jarak, ” kata Ir Bahruddin, kepala Balai
Perbenihan Tanaman Perkebunan Provinsi NTB. Menurut Bahruddin Dinas Perkebunan
Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jember, dan Surabaya membutuhkan
dalam jumlah banyak.

Makanya Eddy Entum telah siap siaga menyiapkan bibit hasil kultur jaringan untuk
memenuhi permintaan. “Ini untuk menopang keperluan bibit skala tanam ribuan
hektar, ” katanya. . Menurut alumnus Fakultas Teknik Industri, Institut
Teknologi Bandung, itu dengan teknik in vitro bibit bisa diproduksi massal dalam
waktu singkat. Yang lebih penting harganya pun relatif murah Rp750
-Rp1.000/tanaman, sehingga tidak memberatkan calon pekebun.

Biodiesel Pengembangan jarak di berbagai provinsi tidak lepas dari potensinya
sebagai minyak biodisel. Itu dipicu kenaikan harga bahan bakar dunia yang
mencapai $70/barrel pada 2006. Sebab, biodiesel asal CPO pun harganya kian
melambung mencapai US$389/ton atau sekitar Rp3, 5-juta/ton. Menurut Departemen
Pertanian Amerika Serikat (USDA) kenaikan harga CPO akan terus berlanjut selama
2006 lantaran produksi terus menurun. Sementara kebutuhannya di Belanda dan
Jerman semakin meningkat.

Dampaknya, banyak pabrik dan industri pemakai solar melirik minyak jarak sebagai
bahan bakar alternatif. Sebut saja Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan
minyak jarak untuk mengurangi kebutuhan bahan bakar solar yang mencapai 12-juta
kiloliter per tahun. PT Rajawali Nusantara Indonesia membutuhkan 16-juta ton
minyak jarak per tahun. Semua untuk memasok kebutuhan bahan bakar 10 industri
gula yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu belum termasuk kebutuhan pasar
ekspor yang mencapai jutaan ton setahun. “Kita belum bisa memenuhinya. Bahan
baku masih terbatas, ” kata Bachtiar Parmus, staf tim jarak PT RNI, Jakarta.

Di luar negeri, perusahaan biodiesel Eropa juga mulai melirik minyak jarak
sebagai bahan baku. Kebutuhan biodiesel di sana mencapai 5.950 kiloton pada 2006
dan diprediksi akan meningkat hingga 13. 450 kilo ton pada 2010. Perancis malah
menargetkan penggunaan biodiesel mencapai 700-ributon pada 2006. “Minyak jarak
tidak bakal kelebihan pasokan. Kebutuhan akan terus meningkat,” kata Adri
Soebiyakto, staf D1, perusahaan pengolah minyak jarak. Permintaan ekspor yang
masuk ke D1 sejak 1 tahun ke belakang meningkat 10%.

Itu pula yang menyebabkan investor dari Inggris, Jerman, dan Perancis tertarik
menanam modal di tanahair. Mereka berencana membuka pabrik pengolahan minyak
jarak di NTB dan NTT, serta mengembangkan penanaman jarak di seluruh wilayah
nusantara. Kesempatan itu terbuka lebar lantaran luasan lahan kering di
Indonesia yang potensial untuk penanaman jarak mencapai 21.944.595,7 ha.

Menurut data Mitra Emisi Bersih (MEB) lahan kritis yang bisa ditanami di Riau
dan Bengkulu saja masing-masing mencapai 4,56-juta ha dan 1,045-juta ha. Di
Kalimantan Barat 1,81-juta ha, Kalimantan Tengah 1,7-juta ha, dan Papua
1,72-juta ha. Di Padang 35.000 ha dari 200.000 ha lahan kritis telah
dipersiapkan untuk ditanami anggota famili Euphorbiaceae itu. Belum termasuk di
Nusa Tenggara Barat yang menjadi pelopor penanaman, ada seluas 400. 000 ha lahan
kritis.

Jika Inpres No 1/2006 mengenai Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati
yang dikeluarkan pada 25 Januari 2006 berjalan lancar, tidak mustahil
kesejahteraan petani-petani jarak di kantong kemiskinan akan meningkat. Mereka
yang menanam jarak dengan sistem tumpang sari minimal bisa memperoleh pendapatan
Rp4-juta -Rp5-juta/tahun. Bagi negara, jarak mampu menghemat devisa sebesar
US$17,2 miliar/tahun dengan penggantian 40-juta kiloliter solar, diesel, minyak
tanah setiap tahun. (Rahmansyah Dermawan/Peliput:Imam Wiguna dan Hermansyah)

Selasa, 09-Mei-2006, 16:02:56
© 2006 trubus







REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE: daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar
alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori
agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun,
taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian,
makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji,
kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura,
sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak
atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian,
lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir /
importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen,
wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan
bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga,
pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro
indonesia.
Yahoo! Groups Links










REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE: daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri,
agro indonesia.
Yahoo! Groups Links






           
---------------------------------
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]






REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan,
agroindustri, agro indonesia.



  SPONSORED LINKS
        Studio   Indonesian languages   Indonesian language learn     Indonesian language course
   
---------------------------------
  YAHOO! GROUPS LINKS

   
    Visit your group "agromania" on the web.
   
    To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
   
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.

   
---------------------------------
 



           
---------------------------------
Ring'em or ping'em. Make  PC-to-phone calls as low as 1¢/min with Yahoo! Messenger with Voice.

[Non-text portions of this message have been removed]





REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia.




SPONSORED LINKS
Studio Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke