Panen Naga dari Tiang Jemuran

Senyum ceria kini selalu merekah di bibir Vincent Edi Yasin setiap kali buah naga panen di kebun. Musababnya, kualitas buah meningkat tajam. Tujuh puluh persen tergolong grade A, berbobot 500 g ke atas. Grade B dan C, 20%, yang di apkir 10%. Bandingkan dengan panen-panen sebelumnya. Hanya 35% lolos grade A. Grade B, 25%, dan C, 30%. Kualitas buah terdongkrak berkat penanaman model tiang jemuran.

Total populasi di kebun Vincent di Wonosalam, Jombang, 32.000 tanaman di areal seluas 5 ha. Sekitar 2/3-nya ditanam dengan sistem biasa alias tiang tunggal yang lazim dipakai. Empat batang kerabat kaktus-kaktusan dirambatkan di tiang beton atau besi. Sulur-sulur produktifnya ditumpangkan pada lingkaran terbuat dari besi atau ban bekas. Dragon fruit itu dibagi menjadi 12-14 kelompok. Tujuannya agar buah dipetik kontinu 2 kali per minggu.

Sepertiga populasi sisanya ditumbuhkan dengan sistem tiang jemuran. Maksudnya, batang-batang dragon fruit disampirkan ke kawat-kawat besi yang dibentangkan mirip tali jemuran (baca: Tiang Jemuran Hemat Biaya, Trubus Mei 2003). Dengan sistem itu kualitas buah melonjak. Tujuh puluh persen grade A, sisanya grade B, C, dan apkir. Grade B sekilo berisi 3 buah dan grade C, sekilo 4 buah.
Sebuah eksperimen

Sukses Vincent mengatrol kualitas Hylocereus polyrhizus-buah naga berdaging merah yang ia tanam-bermula pada Maret 2003. Saat itu ia mulai bereksperimen menanam dragon fruit dengan sistem tiang jemuran. Cara itu ditiru dari penanaman anggur, kata Vincent.

Waktu itu pengusaha suku cadang kendaraan bermotor itu berniat menghemat biaya produksi. Cara tanam menggunakan tiang tunggal beton atau besi dianggap boros. Dengan model tiang jemuran, penanaman dibagi ke dalam unit berisi 26 tanaman. Setiap tanaman disampirkan pada kawat baja yang dibentangkan di antara 2 tiang model T berjarak 4 m. Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan dan pemasangan tiang dan kawat per 26 tanaman Rp55.000-Rp60.000

Bandingkan bila ke-26 tanaman ditanam dengan sistem tiang beton. Untuk 26 tanaman berarti dibutuhkan minimal 6 tiang beton. Dengan harga tiang Rp15.000 per buah-termasuk biaya pemasangan-total dana per 26 tanaman Rp90.000. Artinya dengan model ala rambatan anggur hemat biaya Rp30.000-Rp35.000.

Selain alasan penghematan, Vincent menilai penanaman dengan sistem tiang tunggal banyak kelemahan. Sulur produksi tumbuh rimbun dan saling menaungi. Padahal, bunga dragon fruit hanya muncul di percabangan yang terkena sinar matahari.

Dengan sistem tiang jemuran ayah 2 anak itu berharap buah yang dihasilkan lebih banyak dan berkualitas. Sebab, pada sistem tiang jemuran semua cabang dan sulur menerima sinar matahari penuh.
Ajang pembuktian

Pada penghujung Desember 2005, Trubus menyaksikan panen naga dari tiang jemuran. Menurut Daniel Kristanto, manajer PT WAL Natural Farm, perusahaan yang mengelola kebun dragon fruit di Wonosalam, panen itu ajang pembuktian ketiga kali. Panen perdana pada Desember 2003. Tahun berikutnya, penghujung 2004- awal 2005, tanaman berbuah kembali. Dari 3 kali panen terlihat, kualitas buah dari model penanaman tiang jemuran selalu lebih baik. Kelas A mencakup 70% dari total hasil panen. Bandingkan dengan hasil panen model penanaman konvensional. Buah yang masuk grade A hanya 35%.

Menurut Daniel, karena masih eksperimen, penanaman dengan tiang jemuran bukan tanpa kekurangan. Ketika cabang dan sulur mulai banyak dan dikaitkan pada kawat, kedua tiang T tak sanggup menahan beban 26 tanaman. Apalagi ketika tanaman sarat buah, tiang hampir roboh. Tiang harus dibeton agar kuat, ungkapnya.
Mudah

Sulitkah menanam buah naga di tiang jemuran? Sama saja, yang berbeda hanya pada penanaman awal. Bibit tidak diikat pada tiang, tapi dibantu turus. Seiring pertumbuhan, tanaman diikat pada kawat bantuan, katanya. Selain 2 kawat utama dibentangkan sejajar ke tiang T pada ketinggian 2 m, juga dipasang 2 kawat tunggal sebagai bantuan. Masing-masing pada ketinggian 75 cm dan 175 cm. Tujuannya, agar batang tanaman tidak roboh sebelum mencapai umur produktif-diperkirakan tingginya mencapai 2 m. Lazimnya pada umur 7 bulan bibit mencapai kawat teratas dan siap dibentuk cabang produktif.

Caranya, batang utama dipangkas habis sehingga muncul tunas-tunas baru. Pertahankan 2 tunas sebagai 2 cabang utama. Dari cabang utama, pertahankan lagi 2 sulur sehingga dalam 1 tanaman terdapat 4 sulur produktif. Yang dipertahankan hanya 4 buah. Sulur lain yang muncul dipangkas, kata Daniel. Cabang dan sulur itu diikat pada kawat dan diarahkan keluar dari barisan agar semuanya terkena cahaya matahari. Butuh waktu sekitar 2 bulan sampai sulur itu siap dibungakan. Cirinya, warna sulur hijau tua dengan panjang 60-100 cm.

Perangsangan bunga dilakukan dengan menyemprot pupuk daun berkadar P dan K tinggi. Daniel biasa menggunakan Gandasil B, Nutraposh Super K, atau Growmore 6:30:30. Pilih saja salah satu, katanya. Dosisnya 30 g pupuk dicampur dengan setangki air volume 15 l. Tanaman berjumlah 9.000 batang membutuhkan 20 tangki. Sebelum disemprot ujung sulur dipotong kira-kira 5 cm. Itu biasanya batas antara warna hijau muda dengan hijau tua. Ujung yang masih hijau muda dipotong saja, ujar Daniel.

Selang 2 minggu kuntum bunga yang keluar dikontrol. Bila kuntum yang muncul telah mencapai 5%, kehadiran bunga mesti diseragamkan. Itu artinya sulur siap berbuah, katanya. Larutkan 20 g KNO3 pada seliter air dan semprotkan hanya pada ujung sulur. Dibutuhkan 10 tangki setara 150 l untuk menyemprot 9.000 tanaman. Biasanya 1-2 hari kemudian kuntum bunga serentak muncul. Dalam 1 sulur bisa mencapai 6 - 13 kuntum. Daniel biasanya menyisakan 2 kuntum yang berjarak minimal 30 cm untuk dibuahkan. Itu agar buah berukuran besar dan seragam. Buah naga siap dipanen saat berumur 52 hari sejak kuntum. (Destika Cahyana)

Trubus 435 - Februari 2006/XXXVII
Senin, 20-Februari-2006, 12:52:29
© 2006 trubus





REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia.




SPONSORED LINKS
Studio Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke