Biarkan sang Ratu Beranak Massal

Aglaonema itu bagai Prof Wayne Szalinsky dalam kisah Honey, I Shrunk up The Kids. Sang profesor menyuntikkan cairan pengganda sel ke tubuhnya sehingga setiap kali terbentur muncul Wayne Szalinsky lain, sampai ratusan. Frans Wiratmahusada, pekebun di Semarang, mencangkoknya hingga berlipat ganda menjadi 18 individu baru dalam waktu singkat.

Aglaonema itu bagai Prof Wayne Szalinsky dalam kisah Honey, I Shrunk up The Kids. Sang profesor menyuntikkan cairan pengganda sel ke tubuhnya sehingga setiap kali terbentur muncul Wayne Szalinsky lain, sampai ratusan. Frans Wiratmahusada, pekebun di Semarang, mencangkoknya hingga berlipat ganda menjadi 18 individu baru dalam waktu singkat.

Cangkok dinilai Frans Wiratmahusada (30 tahun) sebagai jalan tercepat untuk memperbanyak aglaonema. Di tengah gencarnya permintaan anggota famili Araceae itu, cangkok salah satu solusi. Maklum perbanyakan dengan setek pendek rentan busuk, terutama pada musim hujan. Oleh karena itu alumnus Universitas Trisakti itu memilih cangkok untuk perbanyakan.
.
Menurut Ukay Saputra, pekebun di Joglo, Jakarta Barat, prinsip perbanyakan dengan cangkok sama dengan menanam batang lebih dalam. Ia biasanya menggunakan pot dalam ukurannya disesuaikan dengan panjang batang aglaonema yang hendak ditanam. Dari batang yang tertanam itu kelak tumbuh akar. Memang jumlahnya tak sebanyak hasil cangkok. Namun, Ukay menilai, 'Melakukan cangkok agak ribet,' katanya.

   1. Tanaman siap cangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit. Batang sudah muncul di permukaan tanah. Sebuah tanaman dapat dicangkok lebih dari satu, tergantung ukuran aglaonema. Frans pernah menghasilkan 18 cangkokan dari sebuah pot aglaonema.
   2. Siapkan gelas cangkok secukupnya. Frans memanfaatkan pot plastik berdiameter 10 cm yang biasanya untuk seedling anggrek. Gelas bekas air minum dalam kemasan dapat juga digunakan. Salah satu penampang pot plastik disobek secara vertikal dengan pisau tajam. Sobekan dilanjutkan ke dasar pot.
   3. Batang aglaonema yang hendak dicangkok ditoreh sekitar 2 mm. Kemudian oleskan hormon perangsang tumbuh di bekas luka itu. Pot yang tadi disobek dimasukkan ke batang aglaonema. Dua penampang pot yang semula disobek kini disatukan kembali dengan stapler. Tujuannya agar media tanam dalam wadah itu tidak tumpah.
   4. Masukkan media tanam di pot mungil itu. Frans Wiratmahusada hanya memanfaatkan sekam bakar yang telah disiram, tanpa tambahan apa pun.
   5. Perawatan tanaman sama saja dengan sebelum pencangkokan. Penyiraman 2-3 hari sekali. Frans menambahkan vitamin B1 yang diberikan setiap 2 kali sepekan.
   6. Dua bulan berselang akar mulai tumbuh. Akar-akar itu tampak dari balik pot plastik. Saat itu hasil cangkokan siap dipisahkan dari induk. Namun, jika sebuah tanaman terdapat lebih dari 2 cangkokan, pastikan pot atas juga sudah ditumbuhi akar.
   7. Pisahkan setiap tanaman yang telah tumbuh akarnya dengan cara memotong batangnya persis di bawah pot masing-masing. Individu baru itu untuk sementara ditanam di pot plastik hingga 2 bulan. Media tanam terdiri dari campuran sekam bakar, pasir malang, kapur dolomit untuk mencegah keasaman dengan perbandingan 4 : 1 : 5.
   8. Setelah itu tanaman siap dipindahkan ke pot ukuran 20 cm. Sebulan berselang, tanaman terdiri atas 5-6 daun itu siap jual. Sejak pencangkokan hingga siap jual memerlukan waktu 5 bulan. Induk siap dicangkok lagi setelah 4 bulan kemudian. (Sardi Duryatmo)

Oleh wibowo
Selasa, 28-Februari-2006, 17:49:44
© 2006 trubus





REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu

TIPS PENCARIAN DI GOOGLE:  daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia.




SPONSORED LINKS
Studio Indonesian languages Indonesian language learn
Indonesian language course


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke