Saya ikut menambahkan, informasi seperti inilah yang sebenarnya saya kurang suka (menyesatkan) karena kalau dibaca oleh rekan-rekan yang masih awam akan dapat mengakibatkan kesalahan penanganan. Saya mencoba menyampaikan berdasarkan apa yang saya alami dan literatur-literatur yang saya baca.
(Disclaimer : tidak semua orang membutuhkan informasi yang akan saya sampaikan, tetapi ada juga yang mungkin membutuhkan silakan di tanggapi dengan bijaksana)
----- Original Message -----
From: Erwin Adiputro
Subject: [agromania] Re: Aeromonas
Sedikit comment mengenai aeromonas dari teman2 saya :
>Kehadiran bakteri aeromonas sebetulnya cerita
>lama. Hampir semua komoditas perikanan pernah
>diterjang bakteri itu. Bahkan pada kurun 1980 -
>1981 menjadi wabah mematikan pada ikan mas.
>Serangan pada lobster baru diketahui di
>penghujung 2005. Kejadian itu diduga bermula
>dari Jawa Timur, lalu setahun kemudian merebak
>ke Jawa Barat dan Jakarta. Lobster yang
>terserang selalu menunjukkan gejala ekor melepuh.
Artinya para produsen besar ada di Jawa Timur,
dan tidak dibarengi dengan knowledge & skill yang
memadai. Taunya cuma untung-untung-untung dan ambruk....
VF : No comment
>Menurut Ir Arief Prajitno, MS, ahli penyakit
>ikan dari Universitas Brawijaya, Malang,
>penyakit ekor melepuh Haemorragil septicacaemia,
>itu memang disebabkan bakteri Aeromonas
>hydrophila. Bakteri itu masuk melalui ekor yang
>sering menyentuh dasar kolam. Selanjutnya
>mikroorganisme itu menembus sistem kekebalan
>tubuh dan membuat darah keluar melalui
>pori-pori. Meski tubuh udang secara alami segera
>membuat antibodi dengan mengirimkan leukosit,
>tapi jumlah sel darah putih itu kalah jauh
>dibanding populasi aeromonas. Akibatnya, Ekor
>lobster dipenuhi bisul berisi nanah, ujar Arief.
Lha pertanyaan saya adalah: Apakah Lobster air
tawar memiliki kekebalan tubuh yang begitu canggih?
Sebab keluarga udang (dekat dengan lobster air
tawar) tidak memiliki sistem kekebalan tubuh yang
canggih seperti mamalia, ada tetangga yang bilang
"shrimp do not have an immune system and do not have specific resistance".
VF : Saya pernah melakukan otopsi dan ternyata LAt tidak mempunyai darah, yang ada adalah semacam getah yang berbentuk bening (transparan).
>Kenaikan dan penurunan pH yang masih bisa
>ditolelir lobster berkisar 0,2 - 0,5, serta suhu
>kurang lebih 2o C. Di atas itu lobster akan
>stres sehingga bakteri mudah menyusup ke dalam
>tubuh. Jika itu terjadi, lobster akan terlihat
>kusam, berlendir, dan selalu bergerak ke atas
>mencari oksigen, serta sedikit demi sedikit terlihat ekornya luka.
Mohon diberi bukti kongkret, apakah mungkin
perubahan pH bisa dijaga agar berkisar antara 0,2
- 0,5, demikian juga dengan fluktuasi suhu
dibawah 2C. Jika hal ini bisa diterapkan, berapa
kompensasi biaya yang harus dikeluarkan?
VF : Saya sudah mencoba semaksimal mungkin mengontrol kualitas air, hasil terbaik yang bisa saya peroleh adalah fluktuasi PH di 7.1 - 8.3 (range 1.2) untuk range 0.5, saya yakin bisa tetapi membutuhkan effort yang tinggi sekali (jatuhnya mahal) dan suhu 26.4 oC - 30.7 oC, lebih dari 4 oC.
>Menurut Dr Triyanto, ketua jurusan Perikanan dan
>Kelautan, Universitas Gadjah Mada, ekor lobster
>bagian paling sensitif. Sebab, ratusan sel saraf
>terdapat di sana. Sangat berbahaya bila ada
>penyakit di ekor, ujar alumnus UGM itu. Bila tak
>segera diobati bisa menyebar dan menimbulkan
>kematian massal. Untuk itu seyogyanya pisahkan
>lobster sakit di kolam tersendiri agar tidak menulari yang lain.
Sejauh yang saya tahu, bukan bagian ekor (telson)
tapi bagian antena, sebagai bagian yang paling
sensitif, kalau tidak percaya coba masukkan
pellet, maka yang bergerakl pertama adalah antenna-nya bukan ekornya.
VF : No comment
Bahaya ekor melepuh bukan karena penyebaran dan
kematian massal akibat penyakit tersebut, namun
lebih kepada kualitas air yang jelek, jadi bukan
karena bakterinya yang membuat LAT mati, tetapi
air jelek (dimana bakteri itu hidup) yang membuat LAT mati massal.
>Desinfektan
Desinfektan atau disinfektan, Desinfectant atau disinfectant?
VF : Belum clear, apa yang harus di suci hamakan? atau hanya di penggunan istilah yang benar?
>Cara pencegahan ekor melepuh salah satunya
>manajemen pakan. Kebanyakan ekor melepuh akibat
>pemberian pakan berlebih, tutur Santoso.
>Idealnya jumlah pakan tidak boleh lebih 3 -
>4%dari bobot tubuh supaya tidak tersisa. Pakan
>itu diberikan 3 - 4 kali dalam sehari, termasuk
>pada malam hari. Lebih sering lebih baik, misalnya selang 2 jam, tambahnya.
Apakah jumlah ammonia yang dihasilkan oleh sisa
pakan lebih sedikit dari pada ammonia yang
dihasilkan oleh feces (kotoran) LAT? Mohon
informasi lebih jelas mengenai pengaruh kotoran
dan sisa pakan, terkait dengan pembentukan ammonia.
VF : Mungkin pengertiannya dengan pemberian pakan yang sedikit maka tidak ada residu pakan, padahal selagi LAT hidup maka amoniak akan terus diproduksi (dari feces ataupun dari respirasi).
>Selain itu kadar oksigen terlarut (DO) harus
>diperhatikan. Semakin tinggi kadar oksigen
>terlarut, kesehatan lobster semakin baik. Aerasi
>mutlak dipakai agar DO minimal mencapai 4 ppm.
>Demikian pula dengan pH dan suhu. Lobster
>menghendaki pH 6,7 - 7 dan suhu 28 - 30o C. Agar
>tidak terjadi fluktuasi suhu dan pH secara
>drastis, kolam dinaungi shading net atau diberi atap.
Apakah DO minimal 4ppm dapat dicapai pada suhu
28-30C? Bukankah ada tabel mengenai DO yang
berbanding terbalik dengan suhu? Berapa pula
biayanya untuk memacu DO agar mencapai titik
optimal/ minimal tersebut? Jika aerasi digantikan
dengan tanaman air yang diklaim mampu mendongkrak
DO sampai saturasi (8ppm), apakah dapat diterapkan juga?
VF : DO berbanding terbalik dengan suhu akantetapi masih mungkin untuk meningkatkan DO di suhu yang cukup tinggi hanya saja perlu effort yang cukup tinggi. Penggunaan tanaman air cukup efektif di siang hari akan tetapi di malam hari dapat menjadi kompetitor LAT dalam menghisap O2. Kalau berbicara skala kecil semua cukup mudah untuk dilakukan tetapi untuk skala komersil dengan luas tambak ratusan/ribuan m2 saya rasa harus dipikirkan se-efisien dan se-fektif mungkin. Juga penggunaan shading net, ukuran 1 x 4 m2 sekitar Rp 55.000, kalau kolam 1000 m2 berapa biaya shading net dan tiang penyangganya.
pH 6,7 - 7, apakah hal ini dapat dipertahankan
sepanjang hari? Bukankah LAT lebih menyukai air
yang cukup keras (sedang), yang pada gilirannya
akan mendongkrak pH sampai 8 - 9?
Shading net hanya berlaku di Indonesia, sedangkan
di negara aslinya (australia) shading net ini
lebih dikenal sebagai alat untuk mengurangi
predatory dari burung2 yang suka memakan LAT/ ikan.
>Bila ekor lobster sudah telanjur melepuh, segera
>karantina. Rendam dalam larutan Oxytetracyclin,
>dosis 10 mg per liter air. Perlakuan itu selama
>seminggu. Atau boleh juga Oxytetracyclin
>dicampurkan pada pakan. Dosisnya, 60 - 75 mg
>Oxytetracyclin untuk 1 kg pakan. Campuran itu
>diberikan selama 7 - 14 hari. Pengobatan dapat
>diulang 2 - 3 kali jika belum berhasil.
Mohon konfirmasi mengenai dokumen kesehatan untuk
"human consumption" terhadap LAT/ ikan yang
mendapat perlakuan oxytetracylin, berapa hari
setelah perlakuan tersebut LAT dapat dianggap aman untuk konsumsi?
VF : Jawaban ini menurut saya sangat amatir dan hanya untuk skala backyard. Kalau kita punya tambak seluas 1000 m2 dengan 10000 ekor LAT maka berapa jumlah antibiotika yang harus diberikan, menurut salah satu sumber yang saya baca (CMIIW) residu antibotik akan resisten dalam tubuh organisme ikan/udang dalam waktu 3 - 6 bulan, kalau produk ini kita ekspor sudah pasti akan di banned. Untuk konsumsi lokal sayangnya nggak masalah karena saya pernah melihat lele di beri obat super tetra. Tetapi efek jangka panjang adalah mikroba yang ada di dalam tanah akan resisten terhadap obat-obatan. Saya lebih cenderung dengan penggunaan probiotik, seperti yang cak Erwin jual (promosi nih).
>Cara lain dengan merendam lobster dalam
>desinfektan. Larutkan 20 mg PK dalam 1 liter
>air. Tunggu hingga 30 - 60 menit, lalu masukkan
>ke dalam akuarium steril. Setelah itu baru
>lobster dicemplungkan selama 3 - 5 detik. Risvan
>Rismawan, peternak lobster di Bekasi, cukup
>memotong ekor yang melepuh dan mengolesinya
>dengan obat antiseptik. Kemudian lobster
>dikarantina di dalam akuarium berisi larutan
>methylen blue sebanyak 5 tetes per 5 liter air.
Demikian juga mengenai perlakuan PK dan Blue
Methylen, berapakah batas residu yang aman bagi LAT konsumsi?
VF : Methylene Blue, PK, Blitz Icht & Malachite Green Oxalat seharusnya hanya untuk ikan/LAT hiasan/ornamen tidak boleh untuk ikan/LAT yang dikonsumsi. Akan tetapi di negara kita tercinta ini apapun boleh, termasuk formalin (asal nggak ketahuan).
>Jangan lupa, untuk menghindari kemungkinan kolam
>tercemar aeromonas bersihkan dengan khlorin.
>Biarkan selama 1 hari sebelum dibilas detergen.
>Dua puluh empat jam kemudian, bilas lagi kolam
>dengan air bersih agar sisa-sisa klorin dan
>detergen hilang. Pada hari ke-4 kolam sudah bisa
>diisi air dan esok harinya lobster dimasukkan
>kembali. Untuk kolam tanah, setelah dikeringkan
>ditaburi kapur tohor pada setiap sudut. Jemur
>selama 1 - 2 minggu hingga dasar kolam terlihat
>retak-retak sebelum diisi air baru. (Lastioro Anmi Tambunan)
Apakah dengan perlakuan tersebut diatas dapat
dijamin tidak ada bakteri aeromonas sp. pada lahan budidaya tersebut?
VF : Tidak disarankan menggunakan chlorine, karena kalau chlorine sampai masuk ke perairan bebas bisa membunuh semua jasad renik (bahkan yang baik sekalipun).
Hanya alam yang tahu... Karena alam selalu
menjaga keseimbangannya sendiri, tidak peduli
apakah manusia suka atau tidak... Manusia
menaklukkan alam atau manusia bekerja sama dengan
alam? Dua hal dengan perbedaan tipis namun
memiliki hasil akhir yang jauh berbeda.
>Senin, 08-Mei-2006, 16:15:38
>© 2006 trubus
Wuah.... mangkanya koq bombastis dan tidak didasari fakta ilmiah :))
VF : Agak rancu, permasalahan yang terjadi adalah hanya memecahkan persoalan budidaya di skala rumahan (back yard) atau istilah memecahkan mungkin kurang tepat yang lebih tepat adalah menyiasati (bukan memecahkan) karena hampir semua tindakan adalah curatif semua, tindakan preventif seperti meningkatkan DO, mengurangi pakan, mengatur PH tidak bisa diterapkan untuk skala komersil, atau perlu pembahasan yang lebih mendalam lagi untuk bisa diterapkan.
Best regards,
Ari
salam hormat,
Sugeng W
www.VizanFarm.com
------------------------------------------------------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS
a.. Visit your group "agromania" on the web.
b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
------------------------------------------------------------------------------
[Non-text portions of this message have been removed]
REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/mobilemaniak
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu
TIPS PENCARIAN DI GOOGLE: daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia.
SPONSORED LINKS
Studio | Indonesian languages | Indonesian language learn |
Indonesian language course |
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "agromania" on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.