Ilmu: Cendana

TEKNIK PEMBUATAN TANAMAN CENDANA (Santalum album L) 

BAB I. PENDAHULUAN 
Santalum album atau dengan nama daerah Cendana mempunyai penyebaran 
alami 

terbatas di Indonesia antara lain Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, 
Sulawesi dan 

Maluku. 
Tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian antara 50 – 1200 meter dpl, 
tipe iklim D 

dan E (menurut Schmidt-Ferguson) dengan rata-rata curah hujan per 
tahun antara 

1100 – 2000 mm serta memiliki 14 hari hujan dalam 4 bulan terkering. 
Pada tanah yang banyak mengandung, tanaman Cendana memerlukan 
tanaman inang 

seperti lombok, terung dan lain-lain, karena tergolong pohon 
setengah parasit. 

Pada pembuatan tanaman, pohon Cendana dapat dicampur antara lain 
dengan Albizia 

chinensis , Acacia sp, Cassia siamea, Tamarindus indicus, Pseudium 
guyava. 

Tanaman tersebut selain berfungsi sebagai inang juga sebagai 
pelindung. 
Kayu teras digunakan untuk pembuatan minyak cendana dan berbagai 
barang 

kerajinan seperti patung, tongkat, dab sebagainya. 
BAB II. PEMBUATAN BIBIT 
Pembuatan persemain diperlukan seandainya dalam penanaman digunakan 
bibit. Kalau 

digunakan biji dalam penanaman, maka persemaian tidak perlu dibuat. 
Dalam memilih lokasi persemaian, persyaratan lokasi yang harus di 
penuhi sebagai 

berikut : 
•Lapangan datar, dekat sumber air dan dekat pengangkutan. 

•Kondisi lingkungan sesuai dengan persyaratan tempat tumbuh Cendana. 

1. Pengadaan biji 
Pengumpulan biji Cendana berbeda setiap daerah karena musim berbuah 
tergantung 

pada kondisi daerah tempat tumbuhnya, tetapi umumnya bulan Pebruari 
sampai Juni. 

Di P. Timor pengumpulan biji dapat dilakukan pada bulan Maret – 
Juni. Buah yang 

baik untuk biji, berasal dari induk tanaman yang berumur 20 – 30 
tahun, walaupun 

pohon Cendana sudah mulai berbuah pada umur 4 tahun. Biji yang sudah 
ditandai 

dengan wana buah kemerah­merahan sampai kecoklatan. Pohon yang 
berkwalitas baik 

dapat menghasilkan buah 5 – 10 kg biji kering. Setiap kilogram 
berisi 5000 – 

7000 biji. Biji dapat diperoleh dari kebun sendiri atau membeli dari 
perusahaan 

yang ditunjuk oleh Departemen Kehutanan. Beberapa hal yang harus 
diperhatikan 

dalam pengadaan biji antara lain : 
1.      
Biji yang sudah dikumpul segera disemaikan atau ditanam dilapangan, 
karena dalam 

jangka dua bulan dalam temperatur kamar daya kecambahnya turun 50% 
dan setelah 5 

bulan 0%. Daya kecambah biji dapat dipertahankan tetap tinggi bila 
disimpan pada 

ruangan bertemperatur 5 ºC – 7 ºC dengan kelembaban 45 %. 

2.Biji berasal dari pohon yang pertumbuhannya baik. 

3.Jelas asal usulnya 

4.Kulit biji segar, mengkilat 

5.Biji berukuran besar dan sehat 


Bibit cendana juga dapat diperoleh dari permudaan berupa anakan alam 
atau stek 

akar, kemudian disapih dalam kantong plastik (polyback). Untuk 
merangsang 

pertumbuhan akar, bahan tanaman diberi larutan hormon (rootone). 
Cara ini 

menghasilkan persentase jadi yang lebih rendah daripada digunakan 
biji. Guna 

memperoleh produksi dan kwalitas tegakan, perlu diupayakan pemakaian 
bibit yang 

baik. 

2. Penaburan biji 
Lokasi persemaian untuk pembuatan bibit cendana harus memenuhi 
persyaratan 

sebagai berikut : 
•Berdekatan dengan lokasi penanaman dan lingkungan lokasi pembibitan 
sesuai 

dengan persyaratan yang dikehendaki Cendana. 

•Cukup tersedia air dan muda diawasi 

•Luas sesuai dengan luas rencana persemaian yang akan dibangun. 

i.Penyemaian biji dalam bedeng tabur 


Bedeng tabur dapat digunakan bak kayu atau bak plastik. Ukuran 
bedeng tabur 

disesuaikan dengan jumlah biji yang akan disemai dan luasnya lahan 
yang 

diperuntukkan untuk keperluan bedeng tabur. Umumnya digunakan 2 x 1 
m atau 1 x 1 

m. Media tabur digunakan campuran tanah lapisan olah dan pasir halus 
dengan 

perbandingan 1 : 2. Sebelum digunakan sebaiknya media tabur tersebut 
dicampur 

dengan produk TSP dengan dosis 1 kg TSP untuk 1 m3 media. Sebelum 
media tabur 

tersebut ditananami biji disiram secukupnya. Biji ditanam dengan 
jarak 1 x 2 cm 

atau 5 x 5 cm. Setelah ± 7 hari biji berkecambah. Hal-hal yang perlu 

diperhatikan dalam menyemaikan Cendana sebagai berikut : 
•Biji cendana disemai bersama-sama tanaman inangnya. Tanaman inang 
yang 

digunakan antara lain lombok. Penanaman biji sedalam ± 1 cm kemudian 
ditutup 

oleh tanah halus atau pasir. 

•Bedeng tabur diberi naungan. 

•Penyiangan gulma perlu dilakukan setiap saat. 

•Penyiraman dilakukan pagi atau sore hari 1 

– 2 kali sehari. 

•Setelah kecambah berumur 1 – 2 minggu dan batangnya mulai mengayu 
segera 

disapih, bersama-sama pohon inangnya. 


ii.Penyemaian biji langsung ke kantong plastik 
Cara ini lebih praktis daripada cara diatas, karena tidak memerlukan 
penyapihan. 

Media yang digunakan sama seperti bedeng tabur. Kantong plastik yang 
digunakan 

berukuran 8 x 20 cm dan tebalnya ± 0,04 mm berwarna putih atau 
hitam. Sebelum 

kantong plastik tersebut diisi media, diberi lobang-lobang kecil 
pada bagian 

bawah dan pinggirnya. Maksudnya untuk menghindarkan air penyiraman 
yang 

berlebihan. Sebelum biji disemai, media disiram dulu dengan air 
secukupnya. Biji 

disemai bersama-sama tanaman inangnya dalam satu kantong yang sudah 
bermedia. 

Tanaman inang yang digunakan lombok. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bibit sebagai 
berikut : 
•Pembuatan bibit dilakukan dibawah naungan dalam hal ini dapat 
dipakai atap dari 

daun nipah atau sarion warna hijau. 

•Penanaman biji sedalam ± dan penyiraman dilakukan setiap hari pagi 
dan atau 

sore sampai bibit mencapai ukuran siap tanam (± 5 – 7 bulan). 

•Selama bibit dipersemaikan perlu dilakukan penyiangan gulma yang 
tumbuh. 


3. Penyapihan 
i.Bibit dan bedeng tabur 
Media yang digunakan untuk penyapihan digunakan campuran tanah 
lapisan olah dan 

pasir dengan perbandingan 3 : 1. Media tersebut diisikan ke dalam 

kantong-kantong plastik yang sudah diberi lobang-lobang kecil pada 
bagian bawah 

dan pinggir secukupnya. Sebelum media ditanami bibit, media disiram 
secukupnya. 

Bibit ditanam tegak lurus dengan hati-hati, bersama-sama tanaman 
inangnya. Patut 

diperhatikan jangan sampai akar tunggangnya terlipat atau perakaran 
lain rusak. 

Proses penyapihan selama 5 – 7 bulan dilakukan dibawah naungan. 
ii.Bibit dari permudaan alam 
Prinsipnya hampir sama dengan cara penyapihan bibit dari bedeng 
tabur. Yang 

patut diperhatikan anakan alam yang digunakan maksimal berdaun 4 – 
5. Untuk 

mengurangi penguapan daun dipotong setengahnya Akar tunggang yang 
terlalu 

panjang bisa dipotong sebelum anakan ditanam/disapih. 
4. Pemeliharaan 
Kegiatan pemeliharaan yang perlu dilaksanakan antara lain berupa : 
penyiraman, 

pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit. Penyiraman dengan air 
bersih 

dilakukan 2 kali sehari. Cara penyiraman jangan dilangsung disemprot 
dengan air, 

akan tetapi media tumbuhnya basah secara merata. Setelah berumur ± 4 
minggu, 

tanaman muda dipupuk NPK dengan dosis 0,1 gram/bibit atau ½ sendok 
the. 

Selanjutnya pemupukan diberikan setiap 2 – 3 minggu sampai berumur 
8 – 10 

minggu. Hama tanaman yang biasa menyerang persemaian adalah tikus, 
belalang dan 

jangkrik. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang adalah penyakit 
bulir, karat 

daun, dan lain-lain.  Untuk mencegah kemungkinan adanya serangan 
hama dan 

penyakit, persemaian perlu disemprot dengan menggunakan 
pestisida/fungisida 

serta dijaga kebersihannya.

BAB III. PEMBUATAN TANAMAN 
1. Persiapan 
Sebelum pelaksanaan penanaman dimulai perlu dilakukan pekerjaan 
persiapan 

lapangan, antara lain : 
•Pengukuran batas lokasi tanaman, sekaligus dipasang pal-pal dan 
patok-patok 

pembatasnya, berikut jalan pemeriksaan dan jalan angkutan bibit. 

•Pembersihan lapangan dari tumbuhan pengganggu seperti alang-alang, 
semak 

belukar, dan lain-lain. 

•Pengolahan tanah (manual/mekanik). Dalam pengolahan tanah pada 
lahan miring 

memperhatikan kaidah pengawetan tanah agar dihindarkan erosi yang 
berlebihan dan 

pemasangan ajir sejajar garis kontour. 

•Pembuatan lubang tanaman dengan ukuran minimal 30 x 30 x 20 cm. 


2. Penanaman 
i.      Penanaman menggunakan bibit 
Menjelang penanaman, bibit harus dudah disiapkan di lapangan yaitu 
bibit tanaman 

pokok dan tumbuhan inangnya. Oleh karena tanaman cendana yang 
bersifat setengah 

parasit, maka dalam penanamannya di lapangan harus diperhatikan 
kepentingan 

tanaman inang. Sebagai inang primer tanaman lombok (Capsicum annum 
L.) digunakan 

sebagai inang sekunder antara lain turi, tanaman kapas, kopi dan 
jambu batu, 

yang ditanam menggantikan lombok setelah Cendana berumur 1 – 2 
tahun. 
ii.     Penanaman dengan biji langsung di lapangan 
Biji ditanam pada permulaan musim penghujan bersamaan dengan biji 
tanaman inang 

primer, antara lain lombok (Capsicum annum L.). Pada setiap tempat 
pemasangan 

ajir ditanam 4 – 5 biji Cendana sedalam ± 2 cm, mengelilingi biji 
lombok dengan 

jarak ± 15 cm. Biji lombok ditanam sebanyak 2 biji tiap ajir. Biji 
yang tidak 

tumbuh setelah penanaman cendana diadakan seleksi, yaitu pada setiap 
ajir hanya 

dibiarkan satu anakan yang sehat. 
Penanaman tanaman inang sekunder 1 – 2 tahun sebelum tanaman pokok 
cnedana. Bagi 

lahan yang sudah ada ditanami inangnya secara alam maka biji cendana 
ditanam 

disela-sela tanaman inang tersebut. 
Selain dengan biji penanaman cendana dapat dipergunakan bibit 
(semai). Oleh 

karena waktu muda tanaman muda ini butuh naungan, maka tanaman 
peneduh harus 

ditanam 1 – 2 tahun sebelumnya. Tanaman peneduh ini sebaiknya 
berfungsi pula 

sebagai tanaman inang sekunder. 
3. Pemeliharaan tanaman 
i.      Penyulaman dan penyiangan 
Pada umumnya biji atau bibit yang ditanam di lapangan terutama pada 
tahun-tahun 

pertama akan selalu terjadi kematian bibit atau tidak tumbuhnya biji 
yang cukup 

tinggi. Hal ini disebabkan antara lain oleh faktor iklim (curah 
hujan) yang 

sulit dikontrol, kualita bibit/biji yang jelek dan kerusakan bibit 
waktu 

penanaman. Oleh karena itu kegiatan penyulaman perlu dilakukan pada 
tahun-tahun 

tersebut. Sedangkan pada tahun berikutnya terutama setelah umur 
tanaman di atas 

3 tahun walaupun masih terjadi kematian bibit, penyulaman bibit yang 
mati tidak 

perlu dilakukan lagi. Sebagai pertimbangannya adalah biibit sulaman 
akan 

ketinggalan pertumbuhannya dan pohon yang terlambat pertumbuhannya 
akan ditebang 

pada saat penjarangan tegakan yang pertama. 
Selain kegiatan penyulaman bibit yang mati, kegiatan pendangiran dan 
penyiangan 

gulma perlu dilakukan dengan intensitas kegiatan minimum 4 kali 
setahun, untuk 

memacu pertumbuhan bibit dan mempertinggi persentase jadi tanaman di 
lapangan. 

Banyak lahan pemeliharaan tersebut untuk tanaman cendana minimum 4 
tahun, karena 

tumbuhnya lambat. 
a. Hama 
Hama yang biasa menyerang Cendana adalah sebagai berikut : 
• Thyca belisame 
Sebangsa ulat yang makan daun, sehingga pohon menjadi gundul dalam 
waktu yang 

singkat. 
• Kutu Chionapsis 
Gejala timbulnya kutu ini bersamaan dengan penyakit konmeo (kalis) 
berupa 

benjolan pada daun. Daun menyusut dan tidak dapat berasimilasi 
dengan sempurna. 

Serangan kutu ini mulai pada tanaman yang berumur 6 bulan dan sering 
terjadi 

pada umur 2 – 3 tahun. Serangan hama ini biasanya tingan, mudah 
diberantas dan 

pohon yang diserang akan hidup terus. 
b. Penyakit 
• Penyakit bulir (spake disoase) 
Penyakit ini menyerang daun. Pada daun timbul bercak putih, sehingga 
daun 

menjadi belang dan kerdil.  Pada tangkai tidak terbentuk bunga, 
akhirnya pohon 

tersebut akan mati. 
Penularan penyakit ini terjadi melalui virus yang dibawa oleh 
serangga yang 

datang pada malam hari. Untuk mengetahui pohon terserang penyakit 
bulir, tangkai 

yang masih berdaun dipotong dan bila daun (tunas) yang keluar kerdil 
berarti 

pohon tersebut di serang penyakit. Usaha sementara untuk memberantas 
penyakit 

ini ialah secepatnya menyingkirkan pohon yang diserang. Selain itu 
pada musim 

hujan sering timbul rooty mold berupa bercak hitam pada daun yang 
disebabkan 

oleh jamur Perisporiaceae. Penyakit ini menganggu fotosintesa. 
c.      Gangguan lain 
Daun tanaman muda Cendana diserang oleh ternak, oleh karena itu 
tanaman ini 

harus dilindungi dari ternak. Begitu pula tikus dan belalang kadang-
kadang 

merupakan hama bagi tanaman Cendana. Walaupun kematian bibit akibat 
hama ini 

tidak menunjukkan gejala serius, kewaspadaan terhadap hama ini perlu 
mendapat 

perhatian. 
d.      Pengendalian kebakaran 
Cendana sangat peka terhadap api. Sekali terjadi kebakaran, tanaman 
muda musnah. 

Hal ini disebabkan pada batang jenis ini banyak mengandung getah 
(damar). 

Tindakan pencegahan secara dini dapat dilakukan antara lain : 
•Membuat jalur sekat, jalur hijau secara jelas dan tegas. 

•Pembentukan satuan tugas pengendali kebakaran dan mengakifkan ronda 
api. 

•Pembuatan sistem komunikasi yang menjangkau seluruh areal dan 
sekitarnya. 


BAB IV. PEMUNGUTAN HASIL 
Pohon cendana termasuk jenis yang tumbuhnya sangat lambat sehingga 
keperluan 

produksi dibutuhkan waktu panen yang panjang.  Untuk mendapatkan 
produksi teras 

yang tinggi diperkirakan waktu panennya lebih dari 50 tahun. Tetapi 
pada umur 40 

– 50 tahun sudah dapat dipanen karena sudah menghasilkan kayu teras. 
Dari pengalaman Dinas Kehutanan di NTT menyebutkan tiap pohon rata-
rata dapat 

menghasilkan kayu teras cendana yang berasal dari batang sebanyak 
50 – 70 kg. 

Sedangkan dari akarnya dapat dihasilkan sampai 60 kg. 
Disalin dari : Teknik Pembuatan Tanaman Cendana, Direktorat Tanaman 
Industri, 

Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Departemen 
Kehutanan RI. 








REKOMENDASI MILIS:
http://groups.yahoo.com/group/hatihatilah
http://groups.yahoo.com/group/relasimania
http://groups.yahoo.com/group/ebookmaniak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/katasibijak
http://groups.yahoo.com/group/agromania
http://groups.yahoo.com/group/indogitar
http://groups.yahoo.com/group/sukasukamu
http://groups.yahoo.com/group/indowanted 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/agromania/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke